650 Ribu Bibit Ikan Akan Disalurkan Untuk 12 Kab/Kota Riau

id 650 ribu, bibit ikan, akan disalurkan, untuk 12, kabkota riau

650 Ribu Bibit Ikan Akan Disalurkan Untuk 12 Kab/Kota Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perikanan dan Kelautan Riau akan menyalurkan 650 ribu bibit ikan untuk dibudidayakan di 12 kabupaten/kota setempat yang merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan RI.

"Pada 2017, bantuan benih ikan kami prioritaskan untuk kawasan yang ikannya mengalami kepunahan, punah dalam arti bukan tidak ada tetapi sudah berkurang, selanjutnya kawasan destinasi wisata dimaksudkan untuk mendukung agrowisata," kata Pelaksana tugas Kepala Diskanlut Riau Nafilzon di Pekanbaru, Rabu.

Penerima bantuan, lanjut Nafilzon, merupakan kelompok pembudi daya ikan yang sudah terdaftar di Dinas Kelautan Perikanan setempat, berbadan hukum, tergabung dalam koperasi serta memiliki analisa perikanan yang bagus. "Sudah kami register di 12 kabupaten/kota," kata dia.

Melalui pembenihan ikan tersebut, kata dia, Pemerintah Provinsi Riau telah menerima Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2016 sekitar Rp130 juta.

Di luar PAD, Diskanlut Riau juga menyalurkan bantuan 750 ribu bibit bagi daerah yang dilanda banjir yaitu di Kabupaten Kampar pada 2016 lalu.

Sementara untuk program Diskanlut Riau yang akan berjalan pada 2017 selain pembenihan, kata dia, "restocking" ikan di kawasan pesisir yang stok ikannya sudah berkurang. Restocking menjadi salah satu upaya penambahan stok ikan tangkapan untuk ditebarkan di perairan umum.

"Kami prioritaskan pada komoditas yang mulai punah, seperti ikan tapah dan ikan terubuk," ujar Nafilzon.

Sementara, data Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, potensi perikanan daerah setempat mencapai lebih 132.000 ton dan itu terus meningkat tiap tahun. Potensi sektor perikanan di Riau tidak hanya tersebar di sektor kelautan, namun juga perikatan air tawar.

Dalam beberapa tahun terakhir, potensi budi daya kolam mencapai sekitar 14.000 ton. Begitu juga potensi pengembangan tambak dan keramba, pemanfaatannya masih di bawah 10 persen.

Oleh: Diana Syafni