Jelang Diresmikan, Disbud Riau Punya Segudang Pekerjaan Rumah

id jelang diresmikan disbud riau punya segudang pekerjaan rumah

Jelang Diresmikan, Disbud Riau Punya Segudang Pekerjaan Rumah

Pekanbaru (Antarariau.com) - Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen menyebutkan bahwa pekerjaan rumah dari Dinas yang ia pimpin tersebut adalah untuk mewujudkan visi misi sesuai perda nomor 36 tahun 2001 yaitu menjadikan Riau sebagai pusat budaya melayu di Asia Tenggara tinggal tiga tahun.

"Akan ada tantangan yang menanti, untuk menjadikan Riau sebagai pusat budaya melayu di Asia Tenggara pada tahun 2020 sekarang tinggal tiga tahun lagi," ujar Plt Kepala Dinas Kebudayaan Yoserizal Zen di Pekanbaru, Jumat.

Ia juga menyebutkan bahwa Kenduri Budaya yang akan digelar tanggal 13 Februari nanti merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan visi misi Riau tersebut. Nantinya akan ditampilkan beberapa warisan budaya tak benda yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa di waktu yang tinggal beberapa tahun ini, pihaknya memiliki beberapa program yaitu pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya, serta pengembangan nilai-nilai budaya.

"Saat ini Riau sudah memiliki sepuluh warisan tak benda yang diakui secara nasional, dan Disbud akan terus berupaya untuk ajukan penambahan warisan budaya di Riau," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa beberapa warisan budaya tak benda tersebut adalah tenun siak, tradisi manumbai dan nyanyian panjang dari Pelalawan, pacu jalur di Kuantan Singingi, koba dari Rokan Hulu, serta talempong ogung dari Kampar.

Selain itu ia menyebutkan bahwa Provinsi Riau juga sudah dipercaya menjadi pusat tari tradisional Zapin Melayu se-Asia Tenggara yang merupakan hasil dari kesepakatan bersama budayawan Tanah Air.

"Riau sebagai Zapin Center merupakan kebanggaan dan saat ini ada enam kabupaten/kota yang masuk kedalam peta zapin melayu yaitu Siak, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Inhil dan Rohil. Tetapi masih ada beberapa daerah yang berpotensi masuk dan akan kita jaga agar tidak punah," ujarnya

Dinas Kebudayaan juga nantinya akan bertanggung jawab untuk melakukan penggalian, pelestarian dan pengembangan khasanah seni budaya.

Selain itu ia berharap agar setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau bisa memiliki museum tematik seperti misalnya museum sagu di Meranti atau museum jalur di Kuantan Singingi.

"Di waktu yang tersisa ini, kita harus maksimal dalam mewujudkan visi misi Riau 2020, kita harus optimis dan ini tidak terlepas dengan dukungan semua elemen masyarakat," ujarnya.

Oleh: Gebby Fadhila Sari