Pengembangan Potensi Pariwisata Riau Terkendala Kondisi Infrastruktur

id pengembangan potensi, pariwisata riau, terkendala kondisi infrastruktur

Pengembangan Potensi Pariwisata Riau Terkendala Kondisi Infrastruktur

Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan infrastruktur pendukung destinasi wisata yang ada di daerah itu hingga saat ini belum memadai seperti jalan dan jembatan.

"Riau memiliki banyak potensi destinasi wisata yang cukup bagus. Namun sayangnya, infrastrukturnya belum memadai oleh sebab itu pembangunan dan pengembangannya sedang diupayakan untuk digesa agar dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Riau," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pembangunan Riau tidak memungkinkan jika hanya mengandalkan dana dari APBD.

"Apalagi saat ini terjadi penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang selama ini menjadi andalan Provinsi Riau. oleh sebab itu, kami tengah mengupayakan dukungan anggaran dari APBN," jelasnya.

Ia memaparkan beberapa destinasi wisata andalan yang ada di Riau diantaranya ialah Pantai Rupat Utara dengan pasir putihnya yang bisa dimanfaatkan untuk voli pantai dan cocok untuk berjemur, berenang, menyelam, bahkan berselancar.

Kemudian terdapat satu pantai lain di Pulau Rupat yang tak kalah mempesona yaitu Pulau Beting Aceh yang merupakan salah satu pulau kecil yang memiliki pasir pantai berbisik yang berbunyi jika disentuh.

Selanjutnya ialah Ombak Bono yang panjang ombaknya hampir mencapai 30 kilometer, dan destinasi ini telah dikenal hingga mancanegara.

"Selain itu, banyak juga destinasi wisata lain yang berbasis budaya seperti Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, Bakar Tongkang di Kabupaten Rokan Hilir, pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi serta wisata-wisata religi seperti gema Muharram di berbagai daerah yang ada di Riau," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan destinasi wisata ini dapat menjadi solusi bagi peningkatan perekonomian masyarakat ditengah melambatnya perekonomian yang disebabkan menurunnya komoditas andalan Riau yaitu perkebunan dan Migas.

"Oleh sebab itu saat ini pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Riau," ujarnya.