Gubri: 2.000 Kilometer Garis Pantai Belum Tergarap Maksimal

id gubri 2000, kilometer garis, pantai belum, tergarap maksimal

Gubri: 2.000 Kilometer Garis Pantai Belum Tergarap Maksimal

Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan akan serius mengembangkan potensi disektor perikanan dan kelautan dikawasan pesisir yang dinilai belum tergali secara optimal.

"Kita punya garis pantai cukup luas hampir mencapai 2.000 kilometer lebih, yang baru termanfaatkan oleh masyarakat hanya ratusan meter. Dengan potensi yang ada seharusnya bisa optimal bagi pertumbuhan ekonomi," kata Andi Rachman sapaan akrab gubernur Riau di Pekanbaru, Kamis.

Andi Rachman mengurai, Riau memiliki peluang besar mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kelautan, pasalnya ada sejumlah kawasan pesisir yang dimiliki tersebar di Kabupaten/Kota meliputi Kabupaten Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Kota Dumai.

Pada 2016, kata Andi Rachman, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan tercatat tumbuh sebesar 2,3 persen lebih rendah dibanding tahun 2015 yang mencapai sebesar 4,45% dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai sebesar 5,02%.

Agar pertumbuhan ekonomi Riau tidak merangkak lagi, pihaknya tengah mendesain sektor unggulan seperti pariwisata, Riau Go IT dan menyusul sektor perikanan kelautan.

"Kita tidak bisa bergantung hanya pada perkebunan dan migas saja, tahun depan kawasan pesisir digerakkan serta geliat pariwisata yang mulai menampakkan hasil," ujarnya pula.

"Dari sisi sumber daya manusia kita punya tenaga ahli yang bergerak di bidang itu, tinggal lagi bagaimana political will dan pemerintah untuk terus mendorong," sebutnya pula.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau tercatat potensi kelautan di daerah itu mencapai 140.000 ton per tahun, dan terus mengalami peningkatan. Sementara potensi perikanan budidaya mencapai 40.000 ton pertahunnya.

"Dan pengelolaan terhadap potensi perikanan ini juga masih belum optimal, yang mengakibatkan potensi-potensi ini tidak terekploitasi seperti yang diharapkan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Nafilson, beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, katanya, Pemerintah Provinsi Riau tengah mengupayakan untuk membangun pelabuhan di daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan seperti di Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir.

"Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Kabupaten Rokan Hilir dan transaksi jual beli ikan disana mencapai Rp3 miliar perhari," sebutnya.

Namun, lanjutnya, tidak serupiah pun masuk kedalam Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena tidak adanya pelabuhan ikan maupun regulasi yang mengaturnya.

"Tentu hal ini perlu perbaikan, sebab PAD berguna untuk melaksanakan tujuan pembangunan daerah agar lebih berkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Oleh: Diana Syafni