Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan pengelolaan garis pantai sepanjang 2.076 kilometer di daerah itu belum optimal karena masih minimnya minat masyarakat untuk mengembangkan wilayah pesisir.
"Sebagian besar masyarakat lebih tertarik untuk datang ke kota, kemudian mencari pekerjaan atau berniat menjadi PNS maupun honorer," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Kamis.
Ia menyampaikan saat ini garis pantai yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat hanya sekitar ratusan meter saja.
"Di antaranya ialah masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir," ucapnya.
Sekarang ini, sebutnya, masyarakat Kabupaten Rokan Hilir tengah mencoba untuk mengembangkan bibit kerang, dan hasilnya sangat bagus.
"Melihat potensi ini, masyarakatnya juga antusias dan mulai tertarik untuk mencoba mengembangkan potensi kelautan lainnya, dalam hal ini tentu pemerintah Provinsi Riau siap mendukung masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada," paparnya.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu Bapedda dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau sudah datang untuk meninjau lokasi pengembangan kerang ini.
"Mudah-mudahan upaya pengembangan ini dapat terus dilakukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Sedangkan di Indragiri Hilir, lanjutnya, terdapat masyarakat yang telah mengembangkan tiram dan kepiting kemudian di ekspor ke Singapura dan Malaysia.
"Jadi mereka menjualnya dengan harga dolar, potensi-potensi seperti inilah yang akan lebih digali dan dikembangkan lagi di daerah pesisir," jelasnya.
2.076 Kilometer Garis Pantai Riau Mubazir!!
