Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Riau M. Nurdin Subandi memaparkan kinerja ekonomi dan sektor industri keuangan di wilayah setempat menunjukkan perkembangan positif, hal tersebut disampaikan dalam pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan se-Riau, Kamis.
"Di tengah perbaikan perekonomian global masih berjalan lambat, patut di syukuri capaian kinerja ekonomi nasional tercatat 2016 masih tumbuh positif. Sejalan dengan perkembangan nasional tersebut, kinerja ekonomi dan sektor industri keuangan di Riau juga menunjukkan pertumbuhan yang baik," kata M. Nurdin Subandi di Pekanbaru.
Meski ekonomi Riau tercatat tumbuh sebesar 2,23 persen pada 2016, lebih rendah dibanding 2015 yang mencapai 4,45 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai sebesar 5,02%.
Sedangkan tingkat inflasi tercatat sebesar 4,04 persen/ lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,02 persen. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi di Riau masih sejalan dengan perkembangan nasional.
Lebih lanjut dijelaskannya, Share asset perbankan Provinsi Riau terhadap perbankan Nasional mengalami peningkatan dari sebesar 1,36% menjadi sebesar 1,40% pada tahun 2016. lndikator utama perbankan Riau posisi Desember 2016 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dibanding Desember 2015 dimana asset perbankan di Provinsi Riau mengalami peningkatan sebesar 8,24% dari sebesar Rp82.92 Triliun menjadi sebesar Rp89.75 Triliun.
Sementara, kredit dan pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 3,29%/ dari sebesar Rp57.45 Triliun menjadi sebesar Rp59.34 Triliun. Simpanan atau Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 6,80%/ dari sebesar Rp62.83 Triliun menjadi sebesar Rp67.1 Triliun.
"Kita bersyukur pula, bahwa pola pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada industri pasar modal/ dimana jumlah investor meningkat dari 6.413 investor menjadi 9.197 investor, pertumbuhan rekening efek sebesar 151%, dan nilai transaksi pasar modal dari Rp2,3 Triliun di tahun 2015 menjadi Rp6,5 Triliun pada tahun 2016 Namun jumlah pembiayaan Untuk lndustri Keuangan Non Bank/ yaitu dari modal ventura dan perusahaan pembiayaan mengalami penurunan/ masing-masing 16,18% dan 15,95% dibandingkan dengan tahun 2015," ujarnya.
Ia mengatakan capaian-capaian yang telah diperoleh itu merupakan modal yang baik untuk bersikap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Riau di 2017.
"Untuk mewujudkan itu, OJK Provinsi Riau telah menyiapkan program yang sejalan dengan OJK secara nasional yang berfokus pada upaya peningkatan peran sektor jasa keuangan dalam pembangunan ekonomi daerah," jelasnya.
Pertemuan tahunan yang mengusung tema "Menjaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan dan Membangun Optimisme Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat" dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman didampingi Asisteb II SetdaProv Riau Masperi serta Pelaku industri keuangan.
Oleh: Diana Syafni
Berita Lainnya
OJK sebut sektor jasa keuangan tumbuh positif
20 February 2024 14:00 WIB
OJK sebut operasional BRK Syariah tak terpengaruh pengunduran diri Dirut Andi Buchari
02 June 2023 20:46 WIB
OJK Riau sebut aksi renternir di Riau sulit diberantas
26 December 2022 13:41 WIB
OJK sebut SWI sudah tutup sebanyak 4.089 pinjol ilegal sampai Juni 2022
04 August 2022 17:59 WIB
OJK sebut dugaan fraud BRK Rp5 miliar musibah terbesar sejarah BPD
29 June 2022 16:16 WIB
OJK sebut pandemi COVID-19 jadi momentum ciptakan "green jobs"
28 December 2021 16:02 WIB
OJK sebut sebanyak 228 lembaga keuangan mikro telah mendapat izin usaha
03 December 2021 11:54 WIB
Ketua OJK Wimboh Santoso sebut kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia menguat
30 October 2021 12:09 WIB