Lindungi Generasi Muda, BKKBN Riau Targetkan Bentuk 606 PIK Remaja

id lindungi generasi, muda bkkbn, riau targetkan, bentuk 606, pik remaja

Lindungi Generasi Muda, BKKBN Riau Targetkan Bentuk 606 PIK Remaja

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau menargetkan pembentukan 606 pusat informasi konseling (PIK) remaja sebagai sarana melindungi generasi muda dari bahaya narkoba, HIV/AIDs, seks bebas, dan perkawinan dini.

"Target sebanyak 606 PIK remaja itu optimistis terbentuk, apalagi didukung pembentukan Kampung KB yang dibarengi dengan pembentukan PIK remaja itu," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Yenrizal Makmur di Pekanbaru, Senin.

Menurut dia, pada bulan Januari 2017, sudah terbentuk sebanyak 443 PIK dan sisanya sebanyak 163 lagi bisa terpenuhi berbarengan dengan digiatkannya pembentukan Kampung KB pada 163 kecamatan.

Ia menyebutkan hingga Januari 2017 pembentukan PIK remaja jalur pendidikan SLTP, SLTA, dan PT sebanyak 416, pada jalur masyarakat berasal dari organisasi keagamaan dan kemasyarakatan sebanyak 27 PIK.

"PIK tersebut dikelola oleh sebanyak 536 anggota yang terlatih dan anggota yang belum terlatih sebanyak 3.626 orang serta konselor sebanyak 2.265 orang," katanya.

Keberadaan PIK remaja dibutuhkan terkait dengan banyak remaja ketika menghadapi permasalahan cenderung mencari informasi ke teman sebaya sehingga program gendre perlu terus digencarkan dan dalam PIK remaja juga dilaksanakan pendidikan sebaya dan konselor sebaya.

Dalam PIK itu, katanya lagi, remaja mendapatkan informasi yang tepat tentang pendewasaan perkawinan usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi pria. Usia tersebut ideal jika dinilai secara fisik dan ekonomi serta kesehatan reproduksi.

"PIK ini memiliki pengurus mulai dari ketua, sekretaris, bendaharawan, dan anggota lainnya yang bertugas mengumpulkan remaja-remaja yang mendapat masalah untuk dibantu dan diberikan informasi, khususnya melindungi mereka dari pengaruh narkoba dan perbuatan menyimpang lainnya," katanya.

Menyinggung soal anggaran operasional PIK, dia mengatakan bahwa anggaran itu berasal dari APBD kabupaten dan kota tempat berdirinya PIK.