Siak Kebut Pembangunan Pasar Tradisional Di 2017

id siak kebut, pembangunan pasar, tradisional di 2017

Siak Kebut Pembangunan Pasar Tradisional Di 2017

Siak (Antarariau.com) - Kabupaten Siak bakal memiliki beberapa tambahan pasar tradisonal yang akan dibangun pada 2017 ini dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat, APBD Provinsi Riau dan Dana Alokasi Khusus.

"Tahun ini Pemda Siak akan menyelesaikan tahap ketiga atau finishing pembangunan pasar tradisional di kecamatan Sungai Apit yang dibiayai oleh dana APBD kabupaten Siak senilai Rp5 miliar," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Siak, Safruddin Siregar usai kunjungan DPRD Kabupaten Bekasi ke DPRD Siak, Selasa.

Selain di Sungai Apit, akan dibangun juga pasar tradisional di Bunut dan desa Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang. Masing-masingnya dengan anggaran senilai Rp2 miliar dan Rp1 miliar yang diperuntukkan dari dana DAK.

"Sedangkan di pasar Desa Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau juga akan dibangun los untuk pedagang dengan anggaran sebesar Rp650 juta," sebutnya.

Tidak hanya itu, lanjut Siregar, Siak juga terima bantuan dari pusat senilai Rp6 miliar untuk revitalisasi pasar tradisonal yang akan dibangun di terminal lama di jalan raya KM 7 Perawang.

Disamping itu, kata Siregar, Siak baru memiliki dua pasar tradisional modern yang sudah beroperasi secara harian, yakni di Perawang dan pasar Belantik di kecamatan Siak.

"Selebihnya, masih beroperasi secara mingguan," singkatnya.

Dia juga menerangkan, hampir semua pasar yang tersebar di 14 kecamatan, kabupaten Siak dibangun dari dana APBD Siak, provinsi Riau dan APBN.

"Sementara pembangunan pasar di Siak masih sebagai pelayanan publik ke masyarakat guna meningkatkan perekonomian, bukan bersifat industri bisnis. Kami tidak memakai sistem kontrak pada pedagang. Retribusi yang dipungut pun masih berbentuk retribusi pasar dan kebersihan," sebutnya.

Sebab itulah, lanjutnya, Pemda Siak baru bisa menargetkan PAD dibidang retribusi senilai Rp300 juta, karena pasar-pasar tradisional masih beroperasi secara mingguan bukan harian.

Oleh: Nella Marni