Kekurangan Vitamin A, Ratusan Anak Tempuling Terancam Kebutaan Tiap Tahunnya

id kekurangan vitamin, a ratusan, anak tempuling, terancam kebutaan, tiap tahunnya

Kekurangan Vitamin A, Ratusan Anak Tempuling Terancam Kebutaan Tiap Tahunnya

Tembilahan (Antarariau.com) - Data Kecamatan Tempuling, Inhil mencatat diperkirakan 250 anak pra-sekolah setempat mengalami kekurangan Vitamin A, bahkan setiap tahun ada yang mengalami kebutaan dan separuhnya kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan.

"Makanya pemberian Vitamin A melalui Posyandu atau Puskesmas sebagai program suplementasi aktif dikampanyekan dan terus digalakkan hingga saat ini," kata Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting IV Koramil 03/Tempuling, Inhil Yuli Sugiyono melalui surat elektroniknya kepada antara, Jumat.

Yuli Sugiyono mengemukakan Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Selain itu Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan reproduksi dan merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh.

"Pemberian Vitamin A pada anak memberikan berbagai manfaat, diantaranya mengurangi angka kesakitan, kematian akibat infeksi campak, diare, mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi, serta mencegah anemia," terangnya.

Untuk itu sebut dia bertepatan dengan bulan vitamin A Februari ini, pihaknya bersama-sama ikut turun kelapangan guna menyasar seluruh anak yang berusia enam bulan sampai 59 bulan di Tempuling mendapat suplemen tersebut.

"Kami membagikannya secara gratis." kata Yuli Sugiyono lagi.

Yuli Sugiyono menyebutkan pemberian Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, di dalam tubuh disimpan di hati.

"Suplementasi ini diberikan secara berkala," ucapnya.

Dosis tinggi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan terhadap Vitamin A, mencegah defisiensi dan untuk membangun cadangan dalam hati.

"Pemberian 200.000 IU (dosis tinggi) kepada anak usia 6-59 bulan akan memberikan pengaruh pencegahan selama 3- 6 bulan atau bergantung pada Vitamin A dalam bahan pangan dan kecepatan dalam menggunakan," katanya menambahkan.

Hal senada juga diakui Ketua PKK Kecamatan Tempuling Ridwan, dimana kondisi pada bayi dibawah usia 6 bulan pemberian suplemen Vitamin A tergantung asupan Air Susu Ibu (ASI) yang diterimanya.

"Sesungguhnya bayi yang usianya belum genap 6 bulan, sumber vitamin A sepenuhnya diperoleh dari ASI, terutama bila ibunya mendapatkan suplemen vitamin A selama hamil dan setelah melahirkan," terangnya.

Namun jika pemberian ASI nya tidak mencukupi dan selama hamil atau saat masa nifas, ibu tidak mendapatkan Vitamin A, maka bayi dapat diberikan dengan dosis 25.000 IU yang diberikan pada interval 2-3 bulan dengan maksimal pemberian 3 dosis, hingga bayi berumur 6 bulan dan bisa diberikan vitamin A dosis 100.000 IU (kapsul biru).

Ia menambahkan suplementasi Vitamin A juga diberikan kepada ibu nifas (ibu yang baru melahirkan hingga periode 6 minggu setelah melahirkan). Akibat kehilangan sejumlah darah saat proses persalinan.

"Seorang ibu nifas dapat juga mengalami kekurangan Vitamin A dalam tubuhnya. Sehingga pemberian dosis tinggi dengan 200.000 IU (kapsul merah) perlu dilakukan," sarannya.

Disamping itu pula, pemberian kapsul Vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan status suplemen tersebut dalam ASI.

Dosis pemberiannya sebanyak dua kali, yaitu segera setelah melahirkan sebanyak satu kapsul 200.000 IU, dilanjutkan satu kapsul pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah pemberian pertama, dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.

"Dengan dosis ini maka akan menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan, mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja, mempercepat proses pemulihan dan mencegah anemia," katanya mengakhiri.