Dukung UPSUS, Dinas Pertanian Kampar Gelar Pertemuan Bersama Bhabinsa

id dukung upsus, dinas pertanian, kampar gelar, pertemuan bersama bhabinsa

Dukung UPSUS, Dinas Pertanian Kampar Gelar Pertemuan Bersama Bhabinsa

Bangkinang (Antarariau.com) - Dalam menyukseskan program Upaya Khusus Percepatan Populasi (UPSUS) yang dicanangkan Pemerintahan Presiden RI Jokowidodo, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar menggelar Pertemuan Koordinasi Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai bersama para Babinsa dan Penyuluh .

Dimana Pertemuan Koordinasi Upsus Padi, Jagung dan Kedelai dengan Penyuluh dan para Babinsa tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Kampar Henry Dunan,SP, MMA di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Kampar Bangkinang, (24/2).

Dalam sambutannya Dunan menyampaikan bahwa keterpaduan dari seluruh stok holder mulai Kementrian pertanian RI, Pertanian Provinsi, Pertanian Kabupaten Kampar dengan pihak Kodim serta Penyuluh untuk menyamakan pesepsi bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk percepatan dalam program Upsus tersebut.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia sudah swasembada pangan dan target yang dipasang Kementrian Pertanian RI adalah untuk bisa ekspor ditahun 2017.Kalau Kampar sendiri saat ini diakui masih defisit, hal ini dikarenakan luas lahan yang tersedia tidak sesui dengan jumlah penduduk.

"Akan tetapi walaupun deminkian dengan program Upsus ini Kampar bertekat swasembada lokal, untuk itu inilah upaya kita kedepan dengan menanam minimal dua kali setahun dengan lahan yang sama ditanam dua kali setahun," terang Dunan.

Untuk pengolahan tahun 2017 disetiap Kecamatan dan Desa telah terimpertarisi, paling lambat Insyaallah kita akan mulai menanam periode April sampai september yang ditargetkan tanam padi lebih kurang 5000 Ha dan jagung lebih kurang 500 Ha.

Dengan demikian, apabila ini tercapai insyaallah kita bisa swasembada kedepannya, karena untuk tahun 2017 kabupaten Kampar mendapat Diva tambahan dari APBN sebesar lebih kurang Rp 3 milyar yang dialokasikan untuk mendongkrak produksi padi.

Walaupun saat ini diakui masih ada juga beberapa yang menjadi kedala, hal ini salah satunya Air yang kekeringan khususnya yang terjadi di Bangkinang dikarenakan banyaknya pengisapan air akibat Galian C.

Untuk itu, kita perlu keterpaduan antara pemda dengan substansi terkait, tapi walaupun demikian kita akan terus perbaiki dengan membuat sumber air gali dan sumur Bor.

Kalau betul kita mau menggerakn program ini dan saya telah menggerak intruksi jajaran pertanian sampai kepenyuluhan, meminta mereka serius dalam menangani Upsus ini. Bahkan Dunan mengeluarkan stekmen bagi penyuluh dan petugas lapangan yang berhasil akan diberikan penghargaan. (ADV)