Hujan Lebat Bantu Padamkan Karlahut Rohil

id hujan lebat, bantu padamkan, karlahut rohil

Hujan Lebat Bantu Padamkan Karlahut Rohil

Pekanbaru (Antarariau.com) - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi selama lebih kurang empat jam memadamkan ratusan hektare lahan gambut yang terbakar selama sepekan terakhir di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Sabtu.

"Alhamdulillah, hari ini kebakaran telah teratasi setelah titik api diguyur hujan deras Jumat kemarin (24/2)," kata Sekretaris Manggala Agni, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ihsan Abdillah di Pekanbaru.

Meski padam, ia mengatakan tim Manggala Agni dari Dumai bergerak ke lokasi bekas kebakaran di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih untuk proses pendinginan.

Kebakaran lahan gambut di Tanah Putih, Rokan Hilir terjadi sejak 18 Februari 2017. Kebakaran terus meluas karena di lokasi titik api sama sekali tidak terjadi hujan. Akibatnya, api dengan mudah meluas pada lahan berkontur gambut dalam kondisi kering tersebut.

Ihsan telah berusaha melakukan upaya pemadaman, baik melalui jalur darat maupun udara. Namun, lokasi yang cukup jauh dan sulit dijangkau oleh tim darat menyulitkan pemadaman.

"Sehingga praktis pemadaman hanya mengandalkan pengeboman air. Namun itu juga kurang efektif karena jaraknya sangat jauh dari pangkalan," katanya.

Sementara itu, operasi pengeboman air juga hanya dapat dilakukan menggunakan helikopter Bell 412 bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Super Puma Sinar Mas. Dua heli juga tidak dapat beroperasi efektif sehingga pemadaman menjadi tidak maksimal.

Namun, hujan deras yang akhirnya mengguyur wilayah itu berhasil memadamkan seluruh titik api.

Ihsan sebelumnya mengatakan bahwa lahan yang terbakar tersebut akibat kesengajaan guna keperluan perluasan lahan. Dari beberapa kali patroli udara, petugas melihat keberadaan rumah dan gubuk liar di sekitar titik api.

Dugaan itu diperkuat dengan adanya kanal yang memisahkan antara perkebunan sawit produktif dan lahan gambut kosong yang terbakar.