60 Persen Kebutuhan Beras Riau Masih Bergantung Pada Daerah Lain

id 60 persen, kebutuhan beras, riau masih, bergantung pada, daerah lain

60 Persen Kebutuhan Beras Riau Masih Bergantung Pada Daerah Lain

Pekanbaru (Antarariau.com) - Provinsi Riau mengalami kekurangan produksi beras sekitar 415.000 ton tiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal akibat tingginya alih fungsi lahan pertanian padi ke perkebunan sawit.

"Penduduk Riau membutuhkan sekitar 660.000 ton beras setiap tahun sebagai bahan kebutuhan pokok," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah di Pekanbaru, Minggu.

Sementara menurut Darmansyah provinsi penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di Sumatera tersebut hanya mampu memproduksi 245.000 ton beras setahun.

"Artinya kurang lebih 60 persen beras Riau itu tergantung pada provinsi lain," ujar Darmansyah.

Jumlah itu sebutnya dipasok dari Sumateran Utara, Sumbar, dan Sumsel.

"Jika sentra penghasil terganggu pasokannya misalkan ada bencana alam seperti gempa, puluhan truk yang tiap pagi membongkar di Pekanbaru akan terhenti," ujarnya menggambarkan.

Ia menerangkan saat ini jumlah beras yang beredar dan masuk di Riau mencapai 751.000 ton yang selalu habis karena selain untuk kebutuhan masyarakat setempat ternyata juga disebar hingga Kepri.

Ia menilai minusnya produksi beras Riau ini disebabkan beberapa faktor di antaranya tidak terkendalinya alih fungsi lahan pertanian menjadi sawit.

Selain juga dikarenakan pertambahan jumlah penduduk yang tiap tahun datang ke Riau.

Karena itu sebut dia Provinsi Riau lewat instruksi Gubernur untuk ketahanan pangan akan mengupayakan membudayakan makan sagu di masyarakat. "Kita surplus produksi sagu 246.000 ton setahun," tegasnya.

Ia menambahkan Riau juga sedang berupaya melakukan pencetakan sawah baru di beberapa wilayah sesuai instruksi Menteri Pertanian.

"Targetnya Menteri sudah minta di wilayah perbatasan Kuala Kampar dibuatkan lahan pertanian padi baru seluas 50.000 hektare," tegasnya.