Polisi Tangkap Pelaku Pembalakan Liar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

id polisi tangkap, pelaku pembalakan, liar cagar, biosfer giam, siak kecil

Polisi Tangkap Pelaku Pembalakan Liar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau menangkap tangan seorang terduga pelaku pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

"Tim yang sudah duluan baik dari Polda maupun BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Riau hanya menangkap satu pelaku," kata Kapolda Riau, Inspektur Jenderal Zulkarnain kepada Antara di Pekanbaru, Senin.

Zulkarnain menyampaikan hal tersebut usai melakukan peninjauan langsung lokasi pembalakan liar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CBGSK-BB). Peninjauan dilakukan bersama Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum KLHK).

Ia menjelaskan pelaku yang namanya masih disamarkan guna keperluan pengembangan tersebut saat ini masih berada di lokasi CBGSK-BB dan masih terus dilakukan pengembangan.

"Kita sita ponselnya dan lacak siapa pemesan dan orang dibalik dia," ujar Kapolda.

Lebih jauh, ia mengatakan ada seorang oknum perangkat desa setempat yang juga dicurigai sebagai pelaku yang terlibat dalam pengrusakan hutan tersebut. Oknum tersebut juga masih terus didalami petugas.





Langkah selanjutnya, ia mengatakan proses hukum akan dilimpahkan ke Polres Bengkalis atau Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau.

"Nanti saya lihat ditangani di mana, efektifnya di mana," ujarnya.

Zulkarnain bersama rombongan KLHK sempat tertahan beberapa jam di CBGSK-BB karena cuaca buruk akibat angin kencang.

Rombongan terbang dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin menggunakan Helikopter Bell 412 milik KLHK. Mereka dijadwalkan kembali ke Pekanbaru pada Senin siang. Namun cuaca buruk menyebabkan mereka tertahan di lokasi perambahan menuju helikopter.





Jarak tempuh antara helikopter dan titik perambahan sekitar 3 jam dengan menggunakan kapal kayu melalui kanal-kanal buatan.

Aktivitas pembalakan liar di CBGSK-BB kembali ditemukan baru-baru ini. Temuan tersebut tentu cukup mengejutkan. Pasalnya, akhir 2016 silam operasi terpadu pernah dilakukan. Saat itu tim membakar, menghancurkan dan menutup kanal-kanal yang terkait pembalakan liar.





Pasca operasi terpadu, aktivitas pembalakan liar memang sempat terhenti. Namun, karena saat itu juga tidak ada yang berhasil ditangkap, disinyalir menjadi alasan para perambah kembali lagi. Terlebih, cukong atau pemodal seolah cukup "sakti" untuk tersentuh hukum.

Ketegasan dibutuhkan dalam menangani para pembalakan liar ini. Sementara negara tidak boleh lemah melawan para pembalak, cukong hingga perambah hutan di Riau.