Legislator Riau Kritik Pemberian Gelar Datuk Untuk Gubernur

id legislator riau, kritik pemberian, gelar datuk, untuk gubernur

Legislator Riau Kritik Pemberian Gelar Datuk Untuk Gubernur

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi E DPRD Riau Muhammad Adil mengkritisi gelar Datuk Setia Amanah yang disandang Gubernur Arsyadjuliandi Rachman dinilai tidak pas, karena orang nomor satu itu dinilai belum amanah dalam menjalankan tugasnya memimpin.

"Menurut saya tidak pas Gubri (Gubernur Riau) diberi gelar Datuk Setia Amanah, amanah dari mana? program-program pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah saja jalan di tempat," kata Anggota DPRD Riau, Muhammad Adil di Pekanbaru, Senin.

Gelar Datuk Setia Amanah yang disematkan oleh Lembaga Adat Melayu Riau kepada pemimpin Riau Andi Rachman (sapaan akrab gubernur) beberapa waktu lalu, mendapat kritikan pedas dari poitisi Hanura ini.

Disorotinya kebijakan LAMR tidak berdasar, dan memberi saran kepada Pemangku Adat Melayu itu untuk bijaksana dan arif memberi gelar Datuk kepada Kepala Daerah yang betul-betul atas dasar keberhasilan dan prestasi seorang pemimpin.

"LAMR harus bijaksana dalam memberikan gelar apalagi ini mewakili masyarakat melayu di Riau, harus belajar dari kejadian dulu, begitu diberi gelar tersandung kasus," kritikan pedas Adil pula.

Alasan LAMR memberi Andi Rachman gelar, melihat komitmen Gubri atas kebijakan yang telah dilakukannya sehingga memberikan peluang kemajuan yang sangat besar kepada pengembangan adat dan budaya Melayu di Provinsi Riau.

Namun tetap saja, Adil menilai program Pariwisata berbasis budaya itu tidak menampakan hasil.

"Memang itu haknya LAMR memberi gelar, tapi saya mau tanya dimana pariwisata berbasis budaya itu," ujar M. Adil pula.

Kendati demikian, komplain yang disampaikan anggota dewan itu tidak mempengaruhi keptusan LAMR. Sebagai Lembaga adat yang dipercaya oleh masyarakat Riau tentu LAMR telah menimbang dengan matang terlebih dahulu sebelum menganugerahi gelar tersebut.

Dalam pandangan LAM Riau, Gubri telah memperlihatkan keseriusan dalam menjalankan programnya yabg sejalan dengan melestarikan adat dan budaya Melayu Riau.

Salah-satunya debgan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Riau tentang muatan lokal budaya Melayu Riau, dan LAM Riau juga telah mencatat secara jelas pada tahun 2015 Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, telah mencanangkan Riau The Homeland of Melayu (Riau tanah tumpah darah Melayu) dan selanjutnya diikuti sebuah semboyan "Pariwisata Berbasis Budaya".

"Pemberian Gelar Datuk Setia Amanah yang diberikan kepada Gubernur Riau sudah sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADART) dan hasil musyawarah LAM Riau. Ada beberapa kriteria yang dipandang LAM Riau untuk melaksanakan kegiatan ini," kata Ketua LAM Riau Al Azhar beberapa waktu lalu.

Al Azhar menjelaskan, ada beberapa kriteria untuk mendapat gelar tersebut. Pertama, memperlihatkan komitmen yang sangat jelas kepada pengembangkan adat dan budaya Melayu. Kedua, merupakan harapan bagaimana kiranya komitmen tersebut dapat berjalan demi memberikan kemaslahatan negeri dan perkembangan adat Melayu Riau.

"Datuk Sri Setia Amanah adalah payung panji tertinggi di dalam adat Melayu, hal ini merupakan harapan-harapan untuk pengembangan adat Melayu itu dibebankan di bahunya bersama LAM Riau dan lembaga-lembaga lainya yang bertugas membina, mengembangkan dan melestarikan adat budaya Melayu," sebut Al Azhar.

Oleh: Diana Syafni