Perampok Bersenjata Bawa Kabur Rp 1 Miliar

id perampok bersenjata, bawa kabur, rp 1 miliar

Dumai, 25/3 (ANTARA) - Kawanan perampok bersenjata tajam yang diperkirakan berjumlah tujuh orang berhasil membawa kabur uang senilai Rp1 miliar milik pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Dumai, Riau. Berdasarkan laporan korban, peristiwa itu berlangsung pada Kamis (25/3), sekitar pukul 03.00 WIB, saat penghuni rumah tertidur pulas. "Waktu itu kami tidak ada firasat apa-apa. Sepulang dari Pekanbaru sekitar jam enam sore kami sempat nonton. Karena capek, sekitar jam 10 kami semua sudah tidur," kata korban perampokan, Hj Masnah. Kepada wartawan, Hj Masnah menceritakan bahwa kedatangan kawanan perampok ke rumahnya di Jalan Kelakap Tujuh, Dumai, Riau, sebelumnya sempat melumpuhkan dua orang satpam yang berjaga di depan rumah, dengan cara mengikat kedua tangan masing-masingnya serta menutup mulut petugas keamanan tersebut dengan plaster. Usai melumpuhkan kedua satpam, kawanan itu menuju dua kamar yang berada di lantai dasar rumah HJ Masnah. Di dalam dua kamar itu kawanan perampok juga melumpuhkan dua pembantu rumah tangga Hj Masnah dengan cara yang sama. "Setelah itu baru mereka masuk ke kamar anak saya dan menyekap ketiga anak saya yang sedang tidur dengan cara mengikatkan tangan mereka ke tiang tempat tidur dengan posisi badan telungkup," ujar Masnah. Setelah itu, beberapa perampok menyusup ke kamar utama yang dihuni oleh Masnah dan suaminya, H Zulkifli Yahya, yang juga sedang tertidur pulas. "Saya terkejut tiba-tiba ada dua orang masuk ke kamar kami," tutur dia. Setelah itu, ujar suami Masnah, Zulkifli, kawanan perampok memaksa keduanya untuk memberitahu brankas berisikan uang setoran dari pompa bensin selama seminggu miliknya. Mengaku cemas, Zulkifli kemudian menunjukkan brankas berisikan uang senilai Rp1 miliar miliknya kapada kawanan perampok. "Ada sekitar tujuh orang kalau gak salah perampoknya. Karena setelah dua orang itu, ada sekitar lima orang lagi yang masuk dengan membawa parang, kapak dan linggis," ujarnya. Sekitar pukul 03.30 WIB, atau seusai mendapatkan apa yang mereka inginkan, kawanan perampok langsung kabur secara bersamaan. "Baru sekitar jam 5 subuh (05.00 WIB), ikatan baru bisa saya lepas," kata Zulkifli. Dengan sigap Zulkifli langsung membantu istri, tiga anak, dan dua pembantunya untuk melepaskan belitan tali dan palster dimulut ke enamnya. "Setelah itu saya baru langsung menelpon polisi," tutur Zulkifli seraya mengatakan sekitar 15 menit setelah melaporkan kejadian itu, sejumlah polisi berseragam dan tidak berseragam tiba di rumahnya dan melakukan pemeriksaan intensif terhadap jejak-jejak tersangka perampokan itu. Kepala Polisi Resort Kota Dumai, AKBP Drs Hersadwi Rusdiono SH, yang ditemui di tempat terpisah kepada wartawan membenarkan adanya laporan tentang peristiwa perampokan itu. "Untuk sementara kami akan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara-red) dan meminta keterangan saksi serta korban," katanya. Dari hasil oleh TKP, kata Kapolres, dapat dipastikan perampokan diperankan lebih dari dua orang karena jejak tersangka yang beragam. "Dari hasil olah TKP, ditemukan jejak lebih dari lima item. Namun untuk jejak pelaku secara rinci yang dapat dipastikan baru dua. Untuk tidak mempersingkat waktu, beberapa anggota telah kami turunkan untuk memburu pelaku di dua arah. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Polres tetangga," katanya.