Diminta Kirim Bantuan Untuk Korban Banjir Pangkalan, BPBD Riau Kesulitan

id diminta kirim, bantuan untuk, korban banjir, pangkalan bpbd, riau kesulitan

Diminta Kirim Bantuan Untuk Korban Banjir Pangkalan, BPBD Riau Kesulitan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengaku kesulitan untuk mengirimkan bantuan banjir dan longsor yang saat ini terjadi di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.





"Pada dasarnya kita mau membantu saudara-saudara kita. Namun seperti yang diketahui wilayah kita juga sudah banjir, kemudian sekarang juga menghadapi banjir setelah pintu air Waduk PLTA dibuka," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan BPBD Sumatera Barat telah menghubungi dirinya terkait permintaan bantuan itu. Bantuan yang dibutuhkan antara lain perahu karet dan logistik.

Namun, ia mengatakan keberadaan peralatan yang dimiliki BPBD Riau terbatas. Sementara dua Kecamatan di Kampar saat ini sudah banjir. Selanjutnya, banjir berpotensi meluas dengan dibukanya pintu air Waduk PLTA Koto Panjang pukul 14.00 WIB ini.

"Pasti kita sangat butuh dengan peralatan yang ada. Tapi kami koordinasi dengan BPBD Kampar dulu, kalau memungkinkan nanti kita pasti bantu saudara kita disana," jelasnya.

Meski begitu, ia memastikan bahwa seluruh alat berat yang sebelumnya berada di Rantau Berangin, Kampar atau perbatasan Riau-Sumatera Barat telah digeser untuk mengatasi longsor di perbatasan kedua provinsi bertetangga tersebut.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebelumnya kesulitan menembus titik banjir di Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini disebabkan jalur lintas dari Padang ke titik banjir putus akibat longsor.

"Kita sudah berusaha masuk ke daerah bencana. Tapi terhambat oleh beberapa titik longsor. Terpaksa kita minta bantuan ke BPBD Kampar yang kemungkinan memiliki akses lebih baik ke daerah bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat, Pagar Negara di Padang.

Banjir setinggi satu meter di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dilaporkan merendam ratusan rumah. Lalu lintas Sumatera Barat-Riau juga dipastikan lumpuh sejak dinihari tadi.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Kampar, siaga banjir menyusul dibukanya pintu air waduk PLTA Koto Panjang. BPBD Kampar mendirikan posko penanggulangan bencana banjir di Kecamatan Bangkinang Kota.

"Sudah dibuat Posko di lapangan Merdeka, Bangkinang pagi tadi. Semuanya sudah siaga disana," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kampar, Elbatisyar.

Dia mengatakan sebanyak lima unit perahu karet melengkapi keberadaan posko tersebut. Kemudian logistik juga telah dipindahkan dari gudang ke posko itu.

"Nanti juga ada Tim SAR disiapkan di sana," jelasnya.

Menurut El, pembentukan posko di Bangkinang mengingat lokasi itu berada ditengah-tengah dari 10 kecamatan yang berpotensi terdampak banjir akibat luapan air Sungai Kampar.





Kecamatan tersebut diantaranya adalah Kuok, Salo, Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar, Rumbio Jaya, Kampar Utara, Kampar Timur, Tambang, dan Siak Hulu.

Ia menjelaskan seluruh kecamatan diatas merupakan wilayah yang dilintasi Sungai Kampar. Aliran sungai Kampar berpotensi meluap ketika pintu air di Waduk PLTA Koto Panjang dibuka.