Pelindo Dumai Siapkan 2,5 Hektare Lahan Sebagai Lapangan Penumpuk Kontainer

id pelindo dumai, siapkan 25, hektare lahan, sebagai lapangan, penumpuk kontainer

Pelindo Dumai Siapkan 2,5 Hektare Lahan Sebagai Lapangan Penumpuk Kontainer

Dumai, Riau (Antarariau.com) - PT Pelindo I Cabang Kota Dumai, Provinsi Riau, merencanakan kegiatan perluasan usaha pelayanan peti kemas dengan menyiapkan lapangan penumpukan kontainer seluas 2,5 hektare diarea pelabuhan.

Manager Umum PT Pelindo I Dumai Aguslianto di Dumai, Jumat, menyebut bahwa pengembangan pelabuhan kontainer ini dalam rangka persiapan perusahaan mendukung program poros maritim dan tol laut pemerintah pusat.

"Lahan 2,5 hektar disiapkan untuk lapangan penumpukan kontainer untuk pengembangan pelayanan peti kemas di pelindo," kata Agus.

Disebutkan, selain penyiapan lahan, badan usaha milik negara ini juga merencanakan penambahan alat bongkar muat kontainer untuk kapasitas 80 dan 90 ton.

Pelayanan kontainer juga akan diupayakan peningkatan dengan optimalisasi reachstacker atau mobil crane khusus satu unit untuk mengangkat dan menyusun peti kemas di terminal disiapkan.

Sedangkan untuk produksi kontainer di terminal peti kemas di Pelabuhan Pelindo Dumai pada 2015 lama tercatat sebanyak 5.500 box dan 6.000 box di tahun 2016 lalu.

Sementara, Ketua organisasi perusahaan pelayaran atau INSA Kota Dumai Herman Buchari menilai pelayanan peti kemas di dermaga C Pelindo belum sepenuhnya optimal dan perlu dibenahi.

Usaha Pelindo melayani kontainer untuk curah kering dengan pemanfaatan dermaga C dianggap malah menghambat aktivitas bongkar muat barang kapal bersandar.

"Pelayanan peti kemas di dermaga c jika tidak dikelola dengan baik justru akan menghambat aktivitas kapal lain, karena itu infrastruktur harus disiapkan optimal," kata Herman, Kamis (3/3).

Dikatakan, pengguna jasa kepelabuhanan di Kota Dumai sangat mendukung pelayanan peti kemas di Pelindo asal dilakukan penambahan panjang dermaga.

"Pelayanan peti kemas berdampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah, namun harus dikelola lebih optimal agar tidak menganggu aktivitas lain di dermaga c," kata Herman.

Dampak dari pelayanan peti kemas di dermaga C, membuat aktivitas kapal ekspor kepentingan belasan pabrik industri harus antri karena tidak bisa bersandar.

Karena itu, infrastruktur harus ditingkatkan, misalnya menambah panjang dermaga dan penyiapan lahan, agar kapal ekspor cepat bersandar dan tidak antri untuk dilayani.