Tembilahan (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) menetapkan siaga darurat pasca ambruknya jembatan di Desa Bente sebagai upaya mempercepat dalam menanggulangi bencana.
"Kami telah menetapkan status siaga darurat atas ambruknya Jembatan di Desa Bente Jumat lalu," kata Kepala badan pelaksana (kalaksa) BPBD Inhil Yuspik di Tembilahan, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memulai kegiatan dari pembersihan lokasi, pendataan kerusakan jembatan dan pembangunan jembatan darurat melalui dana APBN yang sudah mendapat persetujuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Disamping itu, Kepala Bappeda Inhil Tengku Jauhari menambahkan bahwa pembangunan jembatan saka jalan sudah menjadi prioritas dan telah ditetapkan melalui SK Gubernur pada akhir bulan Pebruari 2017 melalui dana Bankeu Provinsi Riau.
"Jembatan permanen akan dibangun pada tahun ini juga melalui anggaran Bankeu Provinsi Riau sebesar Rp 4,3 Miliar yang sudah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor kpts 233/II/2017 tanggal 28 Pebruari 2017," ujar Tengku Jauhari.
Lebih lnjut ia menyampaikan, sesuai instruksi tegas dari Bupati Inhil Muhammad Wardan melalui pesan tertulisnya kepada instansi terkait agar dilakukan langkah secepatnya bagi penanganan pembersihan dan pembangunan darurat menjelang bangunan permanen dapat dilaksanakan agar aktifitas dan mobilisasi transportasi masyarakat tidak terganggu.
Untuk itu, pasca ambruknya jembatan, warga serta instansi terkait sudah bersama-sama melakukan aktivitas pembersihan lokasi dari puing-puing bekas reruntuhan serta membuat perhitungan biaya jembatan darurat agar bisa dibangun secepatnya.
"Dengan bergeraknya semua pihak pasca kejadian, semoga dapat secepatnya memperlancar aktivitas masyarakat dan lancarnya transportasi jalur air, bagi kapal pompong dan speedboat yang melintas di lokasi tersebut," ucap Tengku. (ADV)
Oleh: Adriah Akil
Jembatan Roboh, Pemkab Inhil Tetapkan Status Siaga Darurat
