Legislator Desak Padasa Tak Ganggu Tol Listrik

id legislator desak, padasa tak, ganggu tol listrik

Legislator Desak Padasa Tak Ganggu Tol Listrik

Pekanbaru (Antarariau.com) Legislator menyayangkan sikap tidak kooperatif dari pihak perusahaan, yang menghambat pembangunan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTT 150 kilovolt, di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Harusnya kepentingan masyarakat banyak diutamakan, kata Anggota DPRD Rokan Hulu (Rohul) , Yetni Jhon Hendri kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.

Yetni mengatakan itu terkait terhambatnya pembangunan 18 titik tapak menara (tower) yang kebetulan harus melalui lahan perusahaan kelapa sawit, PT Padasa. Hingga kini pihak PT Padasa tidak mau membebaskan lahan mereka, untuk diganti rugi oleh PLN.

Menurut Jhon, DPRD akan melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat, untuk membicarakan hal ini.

Kita akan segera komunikasikan hal ini dengan pihak pemerintah, agar jangan terlalu lama proses pembangunan listrik ini menunggu. Karena ini demi pembangunan daerah kita, ujarnya.

Bagi Jhon, peningkatan pasokan arus listrik ke Rohuk oleh PLN merupakan hal yang sangat penting dan sangat didukung oleh pihak legislatif. Terlebih lagi, masih banyak daerah yang belum dialiri listrik di Kabupaten Rohul.

Bahkan, di tempatnya sendiri, yakni di Kecamatan Kepenuhan, baru 50 persen dari total 16 desa di sana, yang sudah menikmati listrik PLN.

Kami tentunya sangat mendukung rencana ini. Karena dengan meningkatnya pasokan listrik di Rohul, pastinya daerah-daerah terpencil yang belum dialiri listrik, nantinya akan bisa dialiri listrik, katanya.

Manajer Area PLN Pekanbaru, Kemas Abdul Gaffur, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu mediasi dan negosiasi yang akan dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Rohul.

Untuk pembangunan SUTT 150 KV, tinggal 18 tapak lagi yang berada di PT Padasa. Kalau sudah selesai dibebaskan bisa segera dibangun dan beroperasi, maka selanjutnya kita tinggal menyambungkan evakuasi jaringan tegangan menengah 20 KV dari Gardu Induk Pasir Pangarayan yang kemudian disambungkan menuju seluruh desa dan pelosok Rohul, kata Kemas.

Pihaknya sangat berharap dukungan dari Pemkab Rohul agar segera melakukan negosiasi dengan Padasa sehingga pembangunan transmisi bisa dilanjutkan.

Informasinya negosiasi antara pemerintah dengan PT Padasa akan berlangsung dalam waktu dekat. Semoga pertengahan Maret ini tuntas. Peran strategis dan penting dari pemerintah ini benar-benar kita harapkan, ujarnya.

Hal ini tambah Kemas juga salah satu bentuk sinergi pemerintah daerah dengan BUMN dalam hal ini PLN.

Kemas melanjutkan penyambungan transmisi SUTT 150 KV akan berdampak positif bagi pembangunan di Rohul di berbagai sektor.

Kalau transmisi sudah jadi, program pembangunan yang direncanakan pemerintah bisa mudah dan lancar dilaksanakan. Mudah-mudahan ini semua bisa terealisasi pada Mei 2017 ini, imbuhnya.

Sementara itu, hingga saat ini menurutnya untuk pasokan listrik ke Rohul masih menggunakan mesin pembangkit listrik yang disewa. Malah tidak lama lagi masa sewanya akan berakhir. Jika masih belum bisa diselesaikan, tentu sewa mesin akan diperpanjang kembali.

Kalau selesai pada Mei 2017, maka kita tidak perlu perpanjang masa sewa mesinnya. Pastinya kita bisa berhemat dan efisiensi dari sisi operasional. Ketika sudah selesai, maka supply dari PLTD tersebut kita akan langsung manuver ke GI Pasir Pangarayan nantinya, tuturnya.

Target penyelesaian Mei nanti juga untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Rohul dalam menghadapi Ramadhan.

Apalagi pembangunan ini masuk dalam mega proyek percepatan 35 ribu mega watt secara nasional.