Tengku Effendi (48), warga Desa Lubuk Bungo, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau. Ia dulu sempat menjadi pengusaha kayu illegal tahun 1993 silam hingga 1995. Namun, pekerjaan tersebut tidak memberikan kepastian dan ketentraman bagi Tengku, begitu ia akrab disapa, dalam perekonomiannya.
Tengku Waktu dulu, daerah sini (Lubuk Kembang Bunga-red) masih hutan semua dan belum ada pemilik. Makanya dulu saya menjadi penebang kayu alam. Kayu yang diperoleh, saya jual untuk dan biasanya untuk rumah ujar ayah tiga anak ini.
Namun, penghasilan yang ia peroleh saat itu dari menebang pohon alam tidak begitu besar. Hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
Tahun 2006, Pak Tengku mencoba peruntungan bergabung menjadi kontraktor PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dibawah binaan Community Development (CD) Estate Ukui. Ia tertarik karena RAPP memberikan pendampingan kepada para kontraktor lokal yang saat itu minim informasi dan ilmu.
Usaha tersebut bergerak dibidang transportasi. Ia merasa prospek ke depan usaha transportasi akan bagus karena perusahaan butuh angkutan untuk bahan logistik seperti pupuk. Saat itu menjadi kontraktor RAPP, ia tidak memiliki modal. Ia memberanikan diri menyewa truk cold diesel dengan kapasitas 12 ton demi mengikuti pelatihan usaha kecil dan menengah RAPP.
Saya berhenti sejak peraturan tak boleh menebang kayu hutan. Lalu, saya bekerja sama dengan RAPP dan saat ini untuk angkutan pupuk ke area pabrik. Sampai sekarang sudah 10 tahun, ucapnya.
Mengikuti pelatihan dari CD PT RAPP, ia mendapatkan pelajaran tentang keselamatan kerja yang hingga saat ini terus ia pegang Teguh.
Sejalan dengan slogan PT. RAPP, Kerjakan dengan aman atau tidak sama sekali, prinsip itulah yang saya gunakan. Kalau semuanya aman, pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan semua pihak diuntungkan. Bagaimana karyawan saya bisa bekerja dengan bagus, itulah yang saya usahakan, ujar Tengku.
Sejak menjadi mitra bina PT RAPP, ia menyisihkan sedeikit rezeki dengan membuka kebun sawit. Saat ini 6 hektar yang setiap bulannya berbuah.
Baginya, bekerjasama dengan RAPP memberikan banyak manfaat untuk pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarganya. Selain itu, PT. Idlal Bersaudara, nama perusahaannya ini dapat menyerap sekitar 30 tenaga kerja sehingga dapat menguntungkan orang banyak dan mengurangi tingkat pengangguran di desa.
Ia pun merasakan manfaat keberadaan PT RAPP sejak beroperasi di tahun 1993 silam, yaitu banyak pembangunan-pembangunan infrastruktur yang dirasakan oleh masyarakat sekitar seperti pembangunan jalan, jembatan, dan pembangunan fasilitas umum lainnya.
Askep SGR PT RAPP Estate Ukui, Ayi Munajat Tengku orangnya sangat terbuka, fleksibel dan pekerja keras. Ia juga seorang yang disiplin dimana setiap pertemuan bulanan dengan pihak estate ia selalu hadir.
Diakhir tahun 2016, Tengku Effendi dinobatkan sebagai kontraktor yang paling patuh dalam menjalankan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PT. RAPP. Tahun 2014 lalu, Tengku Effendi juga menerima penghargaan sebagai kontraktor dengan Legal Compliance Terbaik yang diberikan oleh PT RAPP Estate Ukui.
Berita Lainnya
Sudirman Said sebut kritik dari sejumlah perguruan tinggi tidak boleh diabaikan
07 February 2024 14:14 WIB
RSV luncurkan dua helm baru, harga dibanderol tidak lebih dari Rp1juta
29 September 2023 11:40 WIB
Andy Murray tidak yakin akan kembali ke Wimbledon usai kalah dari Tsitsipas
08 July 2023 10:46 WIB
Kisah mahasiswa Riau yang dievakuasi dari Sudan, berdoa tidak ada rudal nyasar
29 April 2023 21:21 WIB
Rusia terus akan batasi aset dari "negara tidak bersahabat"
31 December 2022 12:36 WIB
Butuh investasi tidak kurang dari 14 miliar Dolar AS untuk capai FOLU Net Sink, peran swasta ditunggu
14 November 2022 11:58 WIB
BRIN: Fenomena gerhana Matahari sebagian tidak dapat disaksikan dari Indonesia
25 October 2022 16:28 WIB
BPOM: Produk obat dari Maiden Pharmaceutical tidak terdaftar di Indonesia
15 October 2022 16:20 WIB