Rengat (Antarariau.com) - Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat sebanyak 30 ton beras untuk disalurkan ke sejumlah desa korban banjir tahun 2017.
" Kami memperkirakan masih besar bantuan yang harus diberikan kepada masyarakat," kata Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Indragiri Hulu Paino di Rengat, Rabu.
Ia mengatakan masyarakat membutuhkan Sembako, paket kebutuhan sehari-hari, karena disaat banjir warga tidak bisa beraktivitas dengan baik dan bahkan lahan pertanian terganggu hingga bisa gagal panen.
Petani korban bencana banjir tidak bisa berbuat banyak karena 128 hektar lahan padi terendam.
Peristiwa itu diyakini menyebabkan produksi padi menurun tahun 2017 serta untuk mengantisipasi kebutuhan warga saat banjir dibutuhkan 30 ton beras lagi.
"Minimnya anggaran maka besar harapan pusat dapat membantu," sebutnya.
Selain itu, ada empat jembatan penyeberangan putus yang selama ini dipakai sebagai jalur transportasi keluar masuk akibatnya banyak warga terpaksa diam di rumah menunggu bantuan.
Pemerintah Indragiri Hulu telah mendistribusikan 1.000 paket bantuan ke 10 kecamatan yang terkena dampak banjir bandang, satu kecamatan dalam proses pendataan dan verifikasi data untuk penerima bantuan.
"Inhu juga membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak seperti swasta, perusahaan agar bencana yang dialami masyarakat dapat teratasi dengan baik," pintanya.
Kepedulian semua pihak itu penting, karena akibat bencana banjir tidak mungkin bisa diatas oleh satu instansi saja dan dibutuhkan berbagai macam bantuan, selain itu juga pihak KPBD Inhu telah mendirikan sejumlah tenda pengungsi untuk warga yang rumahnya rawan banjir.
"Tim dari berbagai pihak dan instansi terkait telah bekerja keras, saya sangat bangga dan apresiasi tinggi," tegasnya.
(ADV)
KPBD Inhu Butuhkan 30 Ton Beras Untuk Korban Banjir
