Washington (Antarariau.com)- Fosil-fosil serupa alga merah berusia 1,6 miliar tahun dari India kemungkinan mewakili tumbuhan paling awal yang diketahui, temuan yang bisa memaksa ilmuwan menilai kembali waktu ketika garis keturunan utama pohon kehidupan pertama muncul di Bumi.
Para peneliti pada Selasa menggambarkan fosil multiseluler sangat kecil itu sebagai dua alga merah, satu seperti ulir dan yang lainnya bulat, yang hidup di lingkungan laut dangkal bersama lapisan bakteri.
Sampai sekarang, tumbuhan tertua yang diketahui adalah fosil alga merah dari Arktik Kanada yang berusia 1,2 miliar tahun.
Para peneliti mengatakan struktur seluler awet di dalam fosil dan bentuk keseluruhan mereka cocok dengan alga merah, satu tumbuhan primitif yang sekarang tumbuh subur di laut seperti terumbu karang namun juga ditemukan di lingkungan air tawar.
Sejenis alga merah yang dikenal sebagai nori umum digunakan untuk sushi.
"Kita hampir bisa punya sushi 1,6 miliar tahun lalu," canda ahli geobiologi dari Swedish Museum of Natural History, Therese Sallstedt, yang membantu memimpin studi yang hasilnya disiarkan di jurnal PLOS Biology itu.
Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Ada bukti yang mengindikasikan kehidupan pertama muncul dalam bentuk bakteri laut sekitar 3,7 sampai 4,2 miliar tahun lalu. Lama kemudian baru tumbuhan dan sesudah itu binatang muncul di laut primordial.
"Tumbuhan punya peran kunci bagi kehidupan di Bumi, dan kami di sini menunjukkan bahwa mereka jauh lebih tua dari yang kita tahu, yang berpengaruh pada apresiasi kita mengenai kapan bentuk-bentuk kehidupan maju muncul di panggung evolusi," kata Sallstedt sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Fosil-fosil itu ditemukan dalam batu sedimen kaya phosphat dari Chitrakoot di India tengah.
Fosil serupa ulir mengandung fitur seluler internal seperti struktur yang tampaknya merupakan bagian dari mesin-mesin fotosintesis, proses yang digunakan tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia.
Oksigen adalah produk samping dari fotosintesis dan kedatangan tumbuhan membantu pembentukan muatan oksigen atmosfer.
Fosil juga mengandung struktur di pusat masing-masing sel dinding khas alga.
Pada waktu itu, sebagian besar daratan Bumi tandus, kehidupan utamanya hanya meliputi mikrobia dan oksigen atmosfer pada tingkat satu sampai 10 persen dari sekarang, kata pemimpin studi yang lain, Stefan Bengtson, ahli paleobiologi dari Swedish Museum of Natural History.
Fosil-fosil itu juga mewakili organisme multiseluler termaju paling tua dalam kategori lebih luas yang disebut eukariot, yang meliputi tumbuhan, fungi dan binatang, menunjukkan kehidupan kompleks berkembang lebih awal dari asumsi sebelumnya menurut para peneliti.
Berita Lainnya
Peneliti BRIN sebut optimalisasi bioetanol bisa kurangi kuota impor migas
15 June 2023 9:44 WIB
Peneliti sebut elektabilitas Erick Thohir meningkat usai halau sanksi FIFA
27 May 2023 9:51 WIB
Peneliti sebut figur berlatar belakang ekonomi akan pimpin Indonesia pada 2024
09 December 2022 15:20 WIB
Peneliti sebut perlu adanya koordinasi untuk dukung program food estate
16 July 2022 13:48 WIB
Peneliti BRIN sebut PLTN solusi atasi pemanasan global
16 November 2021 13:25 WIB
Peneliti senior CSIS Evan A.Laksmana sebut pengadaan alutsista butuh perencanaan jangka panjang
17 June 2021 13:23 WIB
Peneliti sebut tiap kebijakan penanganan COVID-19 memiliki efek samping
23 July 2020 15:56 WIB
Peneliti LIPI sebut permasalahan Indonesia bukan radikalisme
30 December 2019 10:07 WIB