Biaya Pembangunan Rp124 Miliar, RSUD Pekanbaru Kok Nggak Kunjung Beroperasi

id biaya pembangunan, rp124 miliar, rsud pekanbaru, kok nggak, kunjung beroperasi

Biaya Pembangunan Rp124 Miliar, RSUD Pekanbaru Kok Nggak Kunjung Beroperasi

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Riau mendesak pemerintah setempat segera mengoperasikan Rumah Sakit Umum Daerah yang sudah selesai dibangun guna melayani pengobatan masyarakat.

"RSUD Pekanbaru sangat dibutuhkan untuk rujukan berobat dari Puskesmas setempat," kata Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Nofrizal di Pekanbaru, Rabu.

Nofrizal menyebutkan saat ini jumlah masyarakat yang berobat meningkat tiap saat, sementara fasilitas rumah sakit yang tersedia belum sepenuhnya mampu menampung khususnya bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Diakui Nofrizal secara fisik pembangunan RSUD type C Kota Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan sudah selesai.

Hanya kini belum bisa dipastikan kapan bisa beroperasi untuk melayani masyarakat.

"Kami saja belum mendapat laporan resmi dari Dinas Kesehatan Pekanbaru," ucapnya.

Nofrizal mengaku sudah meninjau RSUD guna melihat perkembangan pembangunan rumah sakit yang katanya diperuntukkan bagi masyarakat menengah kebawah tersebut.

Menurutnya dari hasil tinjauan secara infrastruktur sudah selesai, namun untuk bisa beroperasi belum lengkap harus ada Alat kesehatan (Alkes), paramedis (SDM) dan sebagainya.

"Karena itu kami menanyakan sejauh mana rencana operasional RSUD itu kepada Diskes," ucapnya pula.

Setelah ditanyakan sambung dia pihaknya tidak mendapat keterangan resmi tentang kesiapan dan rencana pengelolaan RSUD itu, bagaimana pengadaan Alkesnya sebab setahu dia tidak dianggarkan pada APBD.

"Kata Kepala Bidang Diskes biaya Alkes diusulkan ke APBN,"ucapnya.

Menurut dia lagi dari bayangan pihak Diskes diperkirakan biaya untuk pengadaan Alkes RSUD sebesar Rp165-Rp200 miliar. Biaya ini belum tahu diperoleh darimana.

Demikian juga untuk rencana penerimaan SDM belum tahu bagaimana sistemnya, berapa kebutuhan dan berapa dokternya.

Untuk itu sebut dia menambahkan jika pihak Dinkes terbuka maka DPRD akan membantu mencarikan solusi bersama karena RS itu dibutuhkan bersama.

"Kalau ditanggung APBD Pemko sendiri terlalu besar kan bisa dibantu Provinsi Riau dan APBN," katanya menambahka.

Ia menambahkan lagi yang terpenting Pemko bisa menggesa operasional RSUD ini.

Sebelumnya diberitakan walikota dikala itu Firdaus, secara resmi menandai dimulainya Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) type C Kota Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kamis (26/3/2015).

Kala itu Firdaus menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit umum daerah type C Kota Pekanbaru bertujuan agar menjadi rujukan daerah dari seluruh Puskesmas setempat karena selama ini rumah sakit umum daerah (RSUD) Arifin Ahmad dijadikan sebagai rujukan oleh seluruh kabupaten/kota Riau.

"Pekanbaru pada tahun 2015 ini memulai untuk membangun RSUD type C dengan konsep hijau atau "green hospital" artinya rumah sakit yang ramah lingkungan, asri dan nyaman sehingga pasien tidak merasa berada di rumah sakit.

Pembangunan RSUD type C memakan biaya APBD Rp124 miliar.