Kok Bisa Elpiji Tiga Kilogram Di Pekanbaru Hilang??

id kok bisa, elpiji tiga, kilogram di, pekanbaru hilang

Kok Bisa Elpiji Tiga Kilogram Di Pekanbaru Hilang??

Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru meminta Dinas Perindustrian dan UMKM setempat mengkaji ulang izin pangkalan gas elpiji tiga kilogram yang sudah diberikan selama ini guna penertiban para penyalur nakal.

"Saya yakin pangkalan yang bermain menjual elpiji tiga kilogram kepada pengecer/warung sehingga terjadi kelangkaan," kata Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zulpan Hafiz di Pekanbaru, Kamis.

Zulpan Hafiz mengaku geram bahwa sudah sering sekali terjadi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di masyarakat, sementara pasokan tetap berlimpah.

Padahal prosedur alur distribusi elpiji tiga kilogram sudah diatur sedemikian rupa sehingga tiba dikonsumen dengan tepat sasaran dan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18.000 per tabung.

Alur gas elpiji tiga kilogram itu sebutnya dari Pertamina ke agen, lalu menuju pangkalan dan langsung ke konsumen/rumah tangga menengah ke bawah.

"Tetapi kenyataannya pangkalan banyak nakal menjual pengecer seperti warung. Parahnya lagi ada rumah tangga mampu ikut membeli," terangnya.

Ia menilai disini pengawasan Pemko dari dinas teknis juga lemah, sanksi yang diberikan selama ini hanya main-main tidak memberikan efek jera. Sehingga kejadian serupa berulang.

"Kalau Disperindag kasi sanksi main-main ia begini jadinya," tegas dia lagi.

Makanya saran Zulpan semua izin pangkalan harus dikaji ulang, artinya harus ada pemahaman dan kesepakatan yang komit dan jelas untuk alur distribusi elpiji tiga kilogram ini.

Selanjutnya berlakukan kembali kartu kendali elpiji tiga kilogram. Semua penerima harus didata sesuai rumah tangga yang berhak menerima.

"Aktifkan pendataan lewat RT/RW, ini barang bersubsidi yang berhak warga kurang mampu bukan orang kaya," katanya lagi.

Ia juga menambahkan dalam waktu dekat Komisi II DPRD Pekanbaru akan memanggil dinas teknis untuk dengar pendapat atau "hearing,".

Sebelumnya diberitakan sejumlah ibu rumah tangga di Pekanbaru seperti Kecamatan Marpoyan Damai dan Sukajadi mengeluhkan mulai langkanya gas elpiji tiga kilogram.

Bahkan kaum ibu harus merogoh kocek hingga Rp27.000 untuk mendapatkan satu tabung gas berisi tiga kilogram. Sementara HET elpiji tiga kilogram Rp18.000 per tabung.

"Saya cari di pangkalan sekitar Jalan Nenas sudah habis, terpaksa numpang ke kompor tetangga menghangatkan lauk,"ujarnya kesal karena buru-buru harus menyiapkan sarapan anak berangkat sekolah.

Di sisi lain Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman menyatakan setahunya tidak ada kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di wilayah tersebut.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada media memberitahukan dimana lokasi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram tersebut.

"Berikan data yang akurat di mana saja lokasi yang terjadi kelangkaan gas tiga kilogram. Kita akan kerahkan anggota ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan pengecekan. Saya rasa tidak ada kelangkaan gas," bantah Irba.

Ditanya sanksi yang diterapkan kepada pangkalan gas elpiji nakal adalah penutupan izin.

"Jika ada ditemukan dan terbukti pangkalan menjual di luar harga HET, maka akan kita tutup pangkalannya," tegasnya menambahkan.