BMKG Masih Deteksi Adanya Karhutla Di Riau

id bmkg masih, deteksi adanya, karhutla di riau

BMKG Masih Deteksi Adanya Karhutla Di Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi empat titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Kamis.

"Empat titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di Bengkalis dan Pelalawan," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan titik-titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB hari ini tersebut menyebar di Pelalawan tiga titik dan Bengkalis satu titik.

Tiga titik panas di Pelalawan terpantau di Kecamatan Kuala Kampar, sementara satu titik panas di Bengkalis terpantau di Kecamatan Rupat Utara.

"Dari seluruh titik panas tidak ada yang terdeteksi sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 peren," tuturnya.

Keberadaan titik panas di Provinsi Riau terpantau fluktuatif. Titik panas mulai terpantau di Riau pada awal Maret 2017 dan sedikit mengalami peningkatan pada medio Maret. Titik-titik panas tersebar di sejumlah provinsi Riau yang minim curah hujan seperti sebagian Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir.

Sugarin, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi menjelaskan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih berpotensi terjadi di Riau, meski banjir sempat merendam ribuan rumah pada lima kabupaten di wilayah tersebut.

Hal ini dikarenakan intensitas hujan diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah tengah dan selatan Riau.

Pada Januari-Februari 2017, kebakaran sempat melanda sejumlah kabupaten di Riau. Rokan Hilir merupakan wilayah terakhir yang terbakar pada akhir Februari 2017 lalu, dengan total luas kebakaran mencapai 100 hektare.

Kondisi tersebut kemudian menjadi salah satu alasan Gubernur Riau segera menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, dua wilayah lainnya yakni Rokan Hulu dan Kota Dumai telah menetapkan status yang sama terlebih dahulu.