Gubernur: Riau Masih Kekurangan Pelaku Usaha

id gubernur riau, masih kekurangan, pelaku usaha

Gubernur: Riau Masih Kekurangan Pelaku Usaha

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengimbau seluruh perbankan di kawasan itu agar berkontribusi dalam mendorong kegiatan Usaha Kecil Menengah, mengingat daerah setempat masih kekurangan pelaku usaha.

"Kami berharap perbankan intensif menggarap UKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sebab Riau masih kekurangan pelaku usaha," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Senin.

Menurutnya, keberadaan pelaku UKM dapat bersentuhan langsung bagi geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tidak cukup hanya perbankan, Andi (sapaan Gubernur) turut meminta Kabupaten/Kota untuk memperkuat kelembagaan UKM yang ada di Wilayah mereka.

"Saya ajak bupati/walikota untuk memperkuat kelembagaan UKM, yang menyangkut inovasi ekonomi kreatif sehingga bisa berkembang seperti di Sulawesi," ujar Andi Rachman pula.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau tergolong rendah hanya 2,23 persen pada 2016 akibat anjloknya harga migas dan komoditi perkebunan seperti sawit dan karet, membuat Pemerintah Provinsi Riau harus berfikir dan bekerja keras.

Dibeberapa kesempatan, Andi terus berkomitmen terhadap terobosan Pemprov Riau dalam mengembangkan potensi wisata dan potensi perikanan laut, yang diharapkan dapat berdampak langsung bagi geliat UKM dan industri kreatif di Riau.

Berdasarkan data dari Dinas Perdangan Koperasi dan UKM, setiap tahun UKM di Riau tumbuh pada kisaran 5-10 persen.

Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi Riau dari waktu ke waktu terus meningkat disebabkan makin tumbuhnya kesadaran menjadi wirausaha akibat belum seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia.

Keberadaan UKM di Riau ternyata cukup mampu menyediakan lapangan kerja bagi warga sekitar dari pemilik usaha itu. Namun pertumbuhan UKM perlu terus dipacu dalam mempercepat terciptanya kesejahteraan di masyarakat.

Jumlah UMKM Riau di bidang perdagangan sebanyak 77.156, bidang jasa 19.656, bidang produksi 12.760, dan bidang industri 11.320.