Imigrasi Perketat Pengawasan Perairan Meranti

id imigrasi perketat pengawasan perairan meranti

 Imigrasi Perketat Pengawasan Perairan Meranti

Selatpanjang (Antarariau.com) - Kantor Imigrasi Klas II Selatpanjang akan memperketat pengawasannya di sejumlah perairan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau yang dinilai sebagai kawasan rawan masuknya imigran gelap.

Imigran gelap dalam mencari suaka ke badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) di Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Kepala Kantor Imigrasi Selatpanjang, Tohadi di Selatpanjang, Senin, menyebutkan pengawasan di perairan Meranti tidak dilakukan sendirian, tetapi ikut melibatkan tim Pengawasan Orang Asing (Pora) yang terdiri dari personel gabungan lintas sektoral dari imigrasi setempat serta instansi vertikal maupun dinas terkait lainnya.

"Kita akui tanpa menggandeng mereka sulit untuk mencegahnya karena kurangnya petugas. Kita menggandeng Bea Cukai, kepolisian, TNI, Syahbandar dan Kesbangpol untuk pengawasan," ujarnya.

Terbatasnya jumlah petugas Imigrasi Selatpanjang tidak membuat pihaknya putus asa untuk melakukan penindakan terhadap imigran gelap pencari suaka meski jumlah mereka yang menyusup masuk ke perairan Kepulauan Meranti relatif bertambah.

Sejumlah kawasan yang dianggap rawan masuknya imigran gelap di Meranti yaitu melalui pelabuhan-pelabuhan rakyat seperti Pulau Tebingtinggi, Pulau Rangsang dan Pulau Merbau.

"Banyaknya pelabuhan tikus di wilayah hukum kita, membuat kita kewalahan mengantisipasi masuknya warga negara asing. Namun tidak membuat kita pesimis untuk mencegah masuknya imigran gelap ini ke Indonesia," sebutnya.

Ia juga mengharapkan dukungan penuh dari seluruh warga tempatan, baik itu tokoh masyarakat dan pemuda-pemudinya untuk memberikan informasi akurat kepada aparat penegak hukum terdekat jika mendapati adanya imigran gelap masuk ke wilayah perairan Kepulauan Meranti.

Sebelumnya, Tohadi mengakui, pada awal Maret 2017, pihaknya pernah kecolongan dengan kedatangan delapan warga negara asing asal Somalia yang bertolak dari Malaysia ke wilayah perairan Selatpanjang. Kedelapan warga Somalia ini juga sempat bermalam di salah satu hotel di Selatpanjang untuk melanjutkan perjalanannya menuju Medan, namun, ditengah perjalanan, petualangan mereka terhenti oleh pihak Imigrasi Dumai saat melintas wilayah setempat.

Oleh : Erick Afnando