Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan ibu Mufidah Jusuf Kalla dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyaksikan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam) bagi perempuan di Pasar, 50, Kota Pekanbaru, Riau.
"Pemeriksaan IVA digelar oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja bersinergi dengan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan deteksi dini kanker leher rahim pada perempuan," kata Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Maya A Rusady, saat mendampingi Ibu Iriana Joko Widodo, di Pekanbaru, Rabu.
Maya mengatakan, OASE Kabinet Kerja merupakan sebuah perkumpulan para pendamping menteri dan unsur eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, yang memiliki tiga program untuk mendukung tercapainya Nawacita Presiden Jokowi.
Salah satu program yang digalang adalah meningkatkan pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun 2015 - 2019.
"Pemeriksaan IVA terus dijangkau sampai ke pasar-pasar seperti saat ini di Pasar Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Sesuai dengan arahan Ibu Negara, bahwa perlu terus dilakukan upaya jemput bola agar semakin banyak ibu-ibu yang mendapatkan kesempatan diperiksa tanpa harus meninggalkan pekerjaannya," katanya.
Maya mengatakan, sesuai dengan benefit yang telah ada dalam program JKN-KIS, deteksi dini kanker leher rahim merupakan salah satu bentuk program promotif preventif yang disediakan BPJS Kesehatan bagi peserta JKN-KIS.
Deteksi dini kanker serviks, katanya lagi, masuk dalam skema pembiayaan program JKN-KIS, sehingga peserta JKN-KIS yang ingin melakukan deteksi dini kanker serviks tidak perlu lagi mengeluarkan uang.
Sebagai informasi, kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal, oleh karena itu sebaiknya lakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS Kesehatan. Kanker serviks, tambah Maya umumnya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, di mana proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal. Namun dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah dicegah dan dideteksi. Caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksinasi.
"Apabila dari hasil pemeriksaan tersebut terdapat peserta JKN-KIS yang positif mengidap kanker serviks, maka ia dapat menjalani perawatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," katanya.
Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional di tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp56,5 miliar, sementara di tingkat rawat inap ada 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp87,1 miliar.
Ditahun 2016, hasil kegiatan deteksi dini untuk pemeriksaan IVA dan Papsmear yang bekerjasama dengan OASE KK adalah mencapai 71.209 peserta untuk pemeriksaan IVA dan 36.897 untuk pemeriksaan Papsmear. Sementara itu BPJS Kesehatan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan pihak lainnya telah melakukan pemeriksaan IVA kepada 137.465 peserta JKN-KIS dan sebanyak 5.753 orang dengan hasil IVA (+) dan selanjutnya pasien yang terdeteksi IVA (+) dilakukan tindakan krioterapi di faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Khusus di wilayah kerja Divisi Regional II BPJS Kesehatan (Riau, Bengkulu, Jambi), capaian peserta IVA sampai Februari 2017 adalah 744 peserta dengan hasil IVA (+) 2,96 persen dari total peserta IVA Divre II. Sedangkan untuk capaian peserta Pap Smear Divisi Regional II sampai Februari 2017 adalah 425 peserta dengan hasil pap smear (+) adalah 1,1 persen dari total peserta pap smear Divre II.
Keseriusan pemerintah dalam menekan angka penderita kanker serviks di Indonesia dibuktikan dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan yang dirilis tahun 2015.
Pada 21 April 2015, gerakan tersebut dilakukan secara serentak di sejumlah Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
Selain itu pada 29 Juli 2016 dalam rangka HUT BPJS Kesehatan, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan OASE KK, Kementerian Kesehatan dan BKKBN melaksanakan kegiatan Pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan Pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak di seluruh Indonesia, tepatnya di 1.558 titik pelayanan pemeriksaan IVA dan papsmear. Kegiatan itu pun sukses menyabet Rekor MURI sebagai penyelenggaraan program pemeriksaan IVA dan papsmear dengan jumlah titik layanan terbanyak dan serentak di Indonesia.
Berita Lainnya
OIKN sebut desa di wilayah ibu kota negara baru berubah status jadi kota
12 April 2024 15:41 WIB
Ibu Negara Iriana Joko Widodo buka Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia di Bogor
04 March 2024 10:40 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara pantau Gladi Bersih Upacara HUT Ke-78 RI
15 August 2023 13:43 WIB
PM Kanada Justin Trudeau dan Ibu Negara umumkan akan berpisah usai 18 tahun menikah
03 August 2023 10:14 WIB
Ibu Negara ajak pendamping pemimpin ASEAN saksikan aktivitas budaya
10 May 2023 15:15 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara silaturahim ke kediaman Megawati Soekarnoputri
27 April 2023 13:07 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kunjungi Balai Kota Hannover Jerman
17 April 2023 10:01 WIB
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara ungkap 16 negara tertarik proyek IKN
03 April 2023 12:56 WIB