Ratusan Pekerja Mitra Pertamina Tuntut Penyelenggaraan Pensiun

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Ratusan pekerja mitra Pertamina RU II Dumai, Provinsi Riau, menggelar demonstrasi damai menuntut penyelesaian sejumlah persoalan, salah satunya terkait penyelenggaraan pensiun dan sistem penerimaan tenaga kerja, Rabu.

Ketua Serikat Pekerja Mitra Putri Tujuh (SP-MP7) RU II Dumai, Atnata Hendra mengatakan, aksi damai di depan kantor Pertamina Dumai ini akan terus digelar hingga ada keputusan penyelesaian terkait tuntutan.

"Kami menyampaikan enam tuntutan kepada managemen pertamina, dan aksi akan bubar setelah ada penyelesaian terhadap aspirasi ini," kata Atnata.

Tuntutan upah disampaikan pekerja terkait Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015 tentang penyelenggaraan jaminan pensiun pada pasal 15, yaitu usia dari 56 hingga 65 tahun.

Kemudian, sistem rekrutmen tenaga kerja menjadi karyawan diharap mengacu faktor pendidikan dan usia, karena diduga managemen menetapkan kriteria berdasar pengalaman, pengabdian dan masa kerja minimal 10 tahun.

Sebelum berunjuk rasa, serikat pekerja sudah menyurati pihak terkait di Pertamina RU II, namun sejauh ini belum ada kesepakatan terkait sejumlah poin disampaikan.

Persoalan lain terkait masalah lembur, air dan jas hujan, kompensasi pergantian cuti dan mempekerjakan lagi 42 orang pekerja dirumahkan oleh perusahaan.

Manager Humas Pertamina RU II Dumai Fitri Erika mengatakan, penyampaian aspirasi sejumlah tenaga kerja jasa penunjang dipastikan tidak mengganggu operasional kilang minyak, dan aktivitas produksi tetap berjalan normal.

Pertamina apresiasi aksi damai berlangsung tertib ini, dan untuk mencari solusi, managemen menerima perwakilan serikat pekerja dan bertemu dengan managemen dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai Amiruddin.

"Meski sebagian pekerja berunjuk rasa, namun aktivitas di kilang minyak tetap berjalan normal, dan managemen menerima pewakilan pekerja untuk mencari solusi," kata Erika dalam keterangan pers.

Disebutkan, Pertamina mengutamakan kelancaran operasional kilang sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan ketersediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat, dengan berkoordinasi pihak terkait untuk keamanan.