Dendam dan Utang Piutang Diduga Motif Pembunuhan Mutilasi di Rupat

id dendam dan, utang piutang, diduga motif, pembunuhan mutilasi, di rupat

Dendam dan Utang Piutang Diduga Motif Pembunuhan Mutilasi di Rupat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau mengungkapkan motif pembunuhan dengan mutilasi terhadap korban Bayu Santoso (27) di Jalan Riau, Desa Tanjung Medang, Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis diduga masalah hutang piutang menjadi pemicunya.

"Menurut keterangan saksi, motifnya karena hutang piutang dan sakit hati. Berarti antara pelaku dan korban sudah saling kenal," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Guntur, Polisi Resor Bengkalis sudah membentuk tim untuk mengungkap kasus pembunuhan yang mana identitas pelakunya sudah diketahui. Dari keterangan saksi AR (29) yang berada di lokasi saat kejadian pada Jumat (24/3) pelaku berinisial Ar (31) pemilik rumah dan toko tempat main billiard.

Peristiwa tersebut terjadi di ruko tersebut, namun saksi baru melaporkannya pada Senin (27/3) sekitar pukul 00.15 WIB. "Saksi sempat kabur ke semak-semak karena merasa ketakutan. Setelah merasa aman, dia pun langsung melaporkannya ke Polsek Rupat Utara," ucapnya.

Berdasarkan laporan itu, polisi langsung menuju tempat kejadian peristiwa, tapi pelaku sudah kabur.

Kemudian potongan tubuh korban ditemukan di dalam tas perjalanan atau koper di kantong plastik hitam disembunyikan di kamarnya.

Diduga pembunuhan dilakukan dengan memutilasi korban dengan lima kali pemotongan hingga menjadi 10 bagian tubuh. Kemudian potongan itu dibawa ke Rumah Sakit di Dumai dan juga sudah diatopsi Budang Kedokteran dan Kesehatan Polda Riau.

Pelaku diduga menghabiskan nyawa korban dengan cara menikamnya dari belakang. Hal itu terbukti dengan ditemukannya juga dua lubang bekas tusukan yang terdapat di jantung dan paru-paru korban.





Dikatakannya Kepala Polres Bengkalis sudah membentuk tim yang didukung oleh Jatanras Polda Riau dan juga dibantu Biddokes Polda Riau untuk mengungkap kasus tersebut. "Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Bapak Kapolda (Irjen Pol Zulkarnain) minta doanya agar pelaku bisa segera tertangkap," tuturnya