Pekanbaru (Antarariau.com) - Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin mengajukan penambahan persenjataan modern guna melengkapi pesawat-pesawat tempur yang saat ini beroperasi di Pangkalan Militer tersebut.
"Kalau dibilang urgent, kita butuh persenjataan yang lebih modern lagi. Kita sudah sekian lama tidak beli persenjataan seperti misil, rudal baru," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (RSN), Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Kamis.
Henri mengatakan, Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12 dengan masing-masing pesawat tempur F16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 membutuhkan persenjataan baru dan modern.
Menurut Danlanud, pesawat-pesawat tempur yang memperkuat wilayah Indonesia bagian barat tersebut terus mendapatkan perawatan dan peningkatan. Seperti pergantian sistem komputer dan avionik yang dilakukan secara berkala.
"Ibaratnya kita punya pesawat tapi persenjataan tidak mumpuni sementara pesawat kita sudah dirawat dengan baik," ujarnya.
Danlanud mengatakan, pengajuan itu disampaikan kepada Komisi I DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke satu-satunya pangkalan udara militer tipe A di Pulau Sumatera, Lanud RSN.
"Tadi beliau (rombongan Komisi I) sampaikan (pengajuan) kita akan diupayakan," tuturnya.
Danlanud mengatakan bahwa pengadaan persenjataan baru untuk pesawat tempur merupakan hal penting yang harus dipenuhi. Ia menilai, kekuatan TNI akan semakin disegani oleh negara luar apabila hal itu dapat dipenuhi.
Selain mengajukan penambahan senjata, Danlanud juga menyampaikan sejumlah masukan ke Komisi I DPR terkait kendala yang selama ini dihadapi Lanud RSN. Diantaranya adalah Skadron Teknik yang membutuhkan hanggar serta perpanjangan landasan pacu untuk memaksimalkan operasional F16.
"Komisi I setuju (dengan sejumlah pengajuan) dan bangga dengan Lanud dan TNI karena terus bekerja keras sedemikian rupa (dengan keterbatasan)," katanya.
Terdapat delapan anggota Komisi I DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Lanud RSN hari ini. Diantaranya adalah Abdul Kharis Almasyhari, Yayat Y Biaro, Martin Hutabarat, Sjariffudin Hasan, Djoko Udjianto, Syarifudin, Jazuli Juwaini dan Bachtiar Aly.
Komisi I sempat melakukan rapat tertutup selama lebih dari dua jam dengan jajaran Lanud RSN yang langsung dihadiri Danlanud RSN Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Abdul Kharis Almasyhari mengatakan Komisi I telah memperoleh informasi akurat terkait Alutsista yang melengkapi Lanud RSN serta kendala-kendala yang selama ini dihadapi.
"Kami sudah dapat informasi akurat terkait Alutsista di Lanud RSN dan kita berharap ditingkatkan lagi sehingga keberadaan TNI AU disegani negara lain. Mudah-mudahan dalam pembahasan anggaran ke depan dapat direalisasikan," katanya usai rapat tertutup.
Berita Lainnya
Regional 3 PTPN IV PalmCo perkuat sinergitas dengan Lanud Roesmin Nurjadin
06 March 2024 14:20 WIB
Usai tampil di Singapura, Jupiter aerobatic team kembali ke Tanah Air
26 February 2024 21:31 WIB
Sembilan pesawat tempur Lanud Roesmin Nurjadin lakukan latihan terbang malam
29 January 2024 23:35 WIB
TNI AU dan tentara Malaysia patroli bersama di Selat Malaka
10 November 2023 12:31 WIB
Lanud Roesmin Nurjadin akan adakan Air Force Run Desember mendatang
27 September 2023 16:57 WIB
Lanud Roesmin Nurjadin siagakan pesawat lakukan pendinginan karhutla
17 August 2023 8:09 WIB
Pesawat Jupiter Aerobatic Team akan bermanuver di langit Pekanbaru
17 May 2023 20:39 WIB
Danlanud Roesmin Nurjadin "ngedrift" di Pesta Rakyat
30 October 2022 5:34 WIB