Jakarta (Antarariau.com) - Teknologi kini memungkinkan manusia mengawetkan makanan yang telah dimasak, sehingga tak perlu menggunakan zat-zat pengawet tertentu. Guru Besar Departemen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, mengatakan di sini, makanan diolah dengan pemanasan tinggi dan dikemas secara tepat.
"Pangan tanpa pengawet, bisa. Pada pangan diberikan tekanan ekstra, supaya titik didihnya meningkat, menggunakan alat pemasak bertekanan dan waktu pemanasan yang tepat," ujar dia dalam peluncuran varian baru Indomie Real Meat di Jakarta, Kamis.
Suhu yang dibutuhkan dalam pemanasan berkisar antara 120-121 derajat Celcius. Setelah dipanaskan, barulah pangan dikemas dalam kemasan kedap udara dan disimpan dalam suhu ruangan yakni 20 derajat Celcius (maksimal sekitar 40 derajat Celcius).
Purwiyatno mengatakan, teknologi yang dikenal sebagai retort ini memiliki prinsip utama membunuh mikroorganisme--baik mikroorganisme pembusuk maupun penyebab penyakit--sehingga diperolehlah produk pangan yang aman sekaligus awet.
Di samping itu, teknologi retort memungkinkan terjaganya mutu citarasa dan nilai gizi produk pangan. Tentu selama, tak ada kerusakan dalam kemasannya.
"Kemasan harus tertutup secara kedap, agar sterilitas tercapai. Pangan aman dikonsumsi selama tidak terjadi kerusakan pada kemasannya," tutur Purwiyatno.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB