Satgas Karhutla Lakukan Pemeriksaan Terhadap Tujuh Kanal Di Kampar

id satgas karhutla, lakukan pemeriksaan, terhadap tujuh, kanal di kampar

Satgas Karhutla Lakukan Pemeriksaan Terhadap Tujuh Kanal Di Kampar

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau memeriksa sejumlah sekat kanal sebagai antisipasi bencana kebakaran di wilayah tersebut.

"Total tujuh sekat kanal yang seluruhnya di Kecamatan Tapung dalam kondisi baik," kata Kepala Polres Kampar AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Kamis.

Polres Kampar yang merupakan bagian dari Satgas Karhutla Riau 2017 dalam beberapa pekan terakhir gencar melakukan pemeriksaan dan patroli sebagai upaya pencegahan bencana tahunan tersebut.

Ia mengatakan tujuh sekat kanal yang diperiksa hari ini seluruhnya dalam kondisi baik. Sekat kanal, kata Edy, selain untuk mencegah Karhutla juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang memiliki lahan pertanian.

Untuk itu, ia meminta kepada jajarannya serta masyarakat Kampar untuk bersama menjaga sekat-sekat kanal di wilayah itu. Terlebih lagi, Edy mengatakan cuaca di Kampar cenderung panas sehingga potensi Karhutla perlu diwaspadai.

Lebih jauh, Edy mengatakan dirinya turut meminta masyarakat agar kembali mengaktifkan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang sebelumnya aktif bersama mencegah dan menanggulangi Karhutla.

"Bersama kita meningkatkan kewaspadaan agar Kampar bebas Karhutla pada tahun ini," ujarnya.

Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jendera Polisi Zulkarnain menyatakan terdapat 2.363 sekat kanal atau "canal blocking" yang tersebar di seluruh provinsi tersebut sebagai upaya pencegahan terjadinya Karhutla.

Dia menilai 2.363 sekat kanal yang dibangun pada 2016 silam itu cukup untuk mencegah kekeringan di lahan gambut sehingga mencegah terjadinya Karhutla.

2016 lalu, Polda Riau yang menjadi bagian dari Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Riau gencar melakukan pembangunan sekat kanal.

Saat itu, Bengkalis menjadi "pilot project" pembangunan sekat kanal sebelum kemudian dilakukan di seluruh wilayah Riau yang memliki lahan gambut serta rentan terbakar.

Selain sekat kanal, turut dibangun embung-embung serta sumur-sumur bor sebagai upaya menjaga gambut tetap basah. Pembangunan melibatkan seluruh anggota Satgas baik TNI, Polri, serta melibatkan masyarakat dan instansi terkait lainnya.