Pekanbaru (Antarariau.com) - Personel TNI Komando Resor Militer 031/Wirabima bersama dengan Kepolisian Daerah Riau membongkar gubuk liar yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan.
"Ini merupakan upaya kami untuk memberikan efek jera kepada perambah hutan di TNTN," kata Kepala Penerangan Korem 031/Wirabima Mayor Inf Aprizal Sain dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan gubuk liar yang dihancurkan tersebut ditemukan oleh personel Komando Rayon Militer 04/Pangkalan Kuras bersama dengan personel Polres Pelalawan. Mereka merupakan tim gabungan yang bertugas melakukan patroli di kawasan TNTN sejak awal tahun ini.
Gubuk yang dihancurkan tersebut berlokasi tidak jauh dari Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Gubuk yang terbuat dari kayu dan telah ditinggalkan penghuninya itu kemudian dihancurkan dan dibakar.
Menurut Aprizal, upaya patroli guna mencegah aktivitas perambahan hutan masih akan terus dilangsungkan mengingat dengan adanya temuan temuan tersebut merupakan bukti bahwa perambahan hutan di kawasan hutan lindung itu masih tetap berlangsung. "Kami tidak akan tinggal diam melawan perambah hutan," ujarnya.
Personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri serta petugas dari balai TNTN Pelalawan melakukan patroli terpadu guna mencegah aksi pembalakan dan perambahan. Belasan personel gabungan tersebut melakukan patroli terpadu di kawasan TNTN selama 20 hari setiap bulan.
Program patroli terpadu itu akan terus dilakukan selama setahun mendatang. Dengan patroli terpadu itu diharapkan dapat menjaga kawasan hutan seluas 80.000 hektare tersebut bebas dari aksi pembalakan liar.
Baru-baru ini, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah II Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyita empat unit alat berat jeni eskavator di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
"Alat berat ditemukan di dalam kawasan hutan Tesso Nilo yang saat ini sedang dalam upaya restorari," kata Kepala BPPH Wilayah II Sumatera Eduwar Hutapea.
Selain empat unit alat berat, dalam operasi yang dilakukan oleh BPPHLHK pada Jumat (7/4), petugas mengamankan tiga unit sepeda motor yang digunakan sebagai alat transportasi bagi perambah hutan. "Ada sembilan orang yang kami amankan dan status mereka masih sebagai saksi. Kami terus melakukan pengembangan terkait kasus ini," ujarnya.
Berita Lainnya
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB
Tim SAR gabungan cari sembilan nelayan hilang akibat kapal terbalik di Bontang
25 March 2024 10:58 WIB
Tim gabungan berhasil temukan jasad warga Taiwan di Pondok Dayung
15 March 2024 15:20 WIB
Tim gabungan kerahkan 13 unit kapal cari warga Taiwan yang hilang di laut
14 March 2024 10:28 WIB
Tim SAR gabungan berhasil temukan korban tenggelam di Kali Sunter
29 February 2024 16:07 WIB
Tim gabungan berhasil hentikan semburan api di lokasi sumur bor Pamekasan
19 January 2024 17:03 WIB
Tim gabungan BBKSDA dan PT Arara Abadi sapu jerat dan racun satwa dilindungi di Nilo Pelalawan
18 January 2024 10:17 WIB
Tim gabungan kembali ungsikan warga yang berdomisili dalam radius 4,5 kilometer Marapi
11 January 2024 15:08 WIB