Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mencatat ada enam SMP yang batal ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dari 32 yang diusulkan di wilayah setempat karena keterbatasan sarana-prasarana.
"Ke-enam SMP itu tidak lulus verifikasi dari Kementerian Pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di Pekanbaru, Selasa.
Abdul Jamal mengemukakan batalnya enam SMP tersebut untuk ikut UN berbasis Dalam Jaringan (daring), dikarenakan tidak ada sekolah yang jadi tempat siswa dari enam sekolah ini menumpang.
"Sekolah yang mereka usulkan jadi tempat tumpangan komputernya tidak cukup, artinya murid lebih banyak ketimbang fasilitas yang akan digunakan," tutur Jamal.
Dengan demikian sambung Jamal maka pihak sekolah yang tidak jadi melaksanakan UNBK tersebut harus bersiap muridnya tetap Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
"Terpaksa mereka masih menggunakan cara lama,"tambahnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 8 Yusra saat dikonfirmasi antara membenarkan pihaknya batal menyelenggarakan UNBK tahun ini bagi para siswanya.
"Kami sudah dapat info batal UNBK karena gak cukup prasarana komputer," ucap Yusra.
Menurut dia pihak Disdik dulunya yang mengusulkan SMPN 8 ikut UNBK dan dilakukan verifikasi. Walau diakuinya mereka tidak memiliki sarana prasarana komputer. Namun terangnya kala itu ada alternatif untuk menumpang di SMAN 4.
Akan tetapi sambung dia karena belakangan diketahui alat yang diperlukan tidak mencukupi untuk jumlah murid SMPN 8 yang mencapai 388 murid akhirnya batal.
"Tahun ini kita diusulkan karena pertimbangan numpang di SMA 4 tetapi tak cukup alatnya jadi batal. Kami dari pihak sekolah tidak akan memaksakan daripada teraniaya anak - anak," tegasnya.
Sekadar informasi UNBK dan UNPK SMP sederajat akan digelar 2-4 dan 8 Mei 2017.
Terbatas Sarana, Enam SMP Di Pekanbaru Batal Ikut UNBK
