Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat sekitar 35 persen atau 89 dari 240 kasus demam berdarah dengue di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut terjadi pada anak-anak.
"Hingga pekan 15 tahun 2017 sudah ada 62 kasus DBD pada anak usia 5 hingga 9 tahun, dan 27 kasus pada anak usia 0 hingga 4 tahun," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Gustianti di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan aktivitas di luar rumah dan di lingkungan yang kurang terjaga menjadi faktor terbesar anak-anak menderita DBD. Data tersebut menunjukkan usia 5-9 tahun merupakan kelompok usia dengan kasus DBD cukup tinggi.
Dia mengatakan kelompok usia tersebut mayoritas merupakan siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah dan banyak menghabiskan waktu di luar rumah sehingga kecenderungan anak-anak usia sekolah menjadi korban DBD cukup tinggi.
"Dari pemetaan kita, korban DBD memang cenderung anak usia sekolah yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah," ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan kelompok usia produktif dan dewasa, seperti mahasiswa dan pekerja, terbebas DBD.
Ia mengatakan kelompok usia tersebut juga cukup rentan.
Hingga pekan ke-15 ini, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat 240 kasus DBD atau meningkat 15 kasus dari pekan sebelumnya.
Kecamatan Bukit Raya merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di kota "Bertuah" tersebut, mencapai 42 kasus, selanjutnya diikuti Kecamatan Tampan 40 kasus, Marpoyan Damai 35 kasus, Payung Sekaki 26 kasus, Tenayan Raya 23 kasus, dan Rumbai Pesisir 15 kasus.
Di Kecamatan Limapuluh tercatat 12 kasus, Pekanbaru Kota sembilan kasus, Rumbai 15 kasus, Senapelan 13 kasus, serta Sukajadi enam kasus, sedangkan paling sedikit di Sail yang dua kasus.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terus menggalakkan program pemberantasan nyamuk demam berdarh, di antaranya keberadaan satu rumah satu kader jumantik.
Program satu rumah satu kader jumantik melibatkan salah satu anggota keluarga yang diberikan pemahaman soal mencegah penyakit DBD dan mendeteksinya secara dini.
"Kita harapkan satu rumah satu kader jumantik ini bisa melakukan deteksi dini sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes agypti," tuturnya.
Selain itu, dirinya juga meminta bantuan masyarakat untuk ikut andil menekan angka DBD dengan cara berperilaku hidup sehat dan melakukan 3M plus.
Berita Lainnya
Lebih dari 350 orang tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
23 April 2024 12:27 WIB
Bukan rampok atau penipu, pengendara dari Jambi ternyata dicegat debt collector
22 April 2024 19:22 WIB
Gelas kertas ramah lingkungan dari Indonesia mendukung ajang lari internasional bergengsi the RunCzech Marathon
22 April 2024 15:46 WIB
Pengendara dari Jambi diadang tiga mobil di Pekanbaru, polisi selidiki kemungkinan kejahatan
22 April 2024 15:43 WIB
Drama Korea 'Queen of Tears' dari tvN dominasi peringkat terpopuler minggu ini
22 April 2024 11:31 WIB
Kontrol gula darah penting dilakukan usai Lebaran agar terhindar dari diabetes
20 April 2024 17:04 WIB
Paket bantuan kemanusiaan dari China untuk Gaza tiba di Mesir
20 April 2024 13:48 WIB
Politik kemarin, dari aksi damai di depan MK hingga perpindahan ASN ke IKN
20 April 2024 10:44 WIB