Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjenguk bayi malang berusia tujuh bulan, Khairul Asbih, warga miskin asal Dusun Ampat Sukamaju Kabupaten Kampar, yang menderita kelainan hati.
"Sekarang pasien sudah dirawat di RSUD dan masalahnya sekarang sudah bisa diselesaikan," kata Arsyadjuliandi Rachman usai meninjau pasien yang di rawat di ruang PICU RSUD Ariifin Achmad, di Pekanbaru, Rabu.
Andi mengemukakan agar hal seperti ini tidak lagi terjadi ke depan, dimana ada keluarga kurang mampu tidak memiliki akses dan data serta jaminan kesehatan di Riau, makanya perlu dilakukan koordinasi antara kabupaten/kota dan dinas kesehatan.
"Jadi memang ini perlu dilakukan koordinasi lagi harusnya hal-hal yang seperti ini sifatnya teknis itu bisa diselesaikan kabupaten/kota masing-masing," tegasnya.
Walau ia menilai bagi pasien miskin seperti ini selagi tempat memadai di RSUD Arifin Achmad tetap bisa dilayani.
Karena itu, ia meminta pihak dinas dan pemkab/pemko harus mendorong warganya agar mau mengurus dan memiliki jaminan atas kesehatannya denga mendaftar pada BPJS atau Jamkesda dan Jamkesmas.
"Bagi warga miskin yang belum mendapat jaminan kesehatan ini harus kita dorong agar mereka melengkapi persyaratan itu yang penting," tuturnya.
Diakui Andi berkat kerjasama dan koordinasi yang baik kini bayi dengan gangguan hati mendapat perawatan.
"Yang terpenting lagi mengenai yang belum diselesaikan pasien di kabupaten asalnya sudah dibantu dinas dan bayinya dirawat dengan baik," tambahnya.
Sementara itu ayah bayi Winarto (28) dan ibunya Eka Agustina (21) kepada antara mengaku senang mendapat bantuan bagi perawatan anaknya.
"Kami tak ada uang untuk bawa berobat sakit anak kami katanya hati," kata Winarto.
Ia yang bekerja serabutan kadang membabat rumput di kebun orang hanya memiliki upah Rp50.000 per hari.
"Itupun kadang kerja tempo," terangnya sedih.
Anak pertama dari perkawinannya dengan istri kedua ini sudah menderita sejak usia tiga bulan.
Namun selama ini hanya dibawa berobat ke Puskesmas Desa Kepau.
"Kadang ke dukun, karena tak tau apa sakitnya," tambahnya pasrah.
Kini ia merasa lega karena anaknya mendapatkan perawatan terbaik dan gratis.
"Terimakasih buat bapak dan ibuk semua," katanya mengakhiri.
Perlu diketahui Khairul Asbih bayi 7 bulan warga miskin asal Dusun Ampat Sukamaju Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar didiaknosa menginap gangguan hati.
Bayi ini tidak memiliki kartu jaminan kesehatan apapun yang selama ini disediakan pemerintah. Karena orangtuanya tidak memiliki identitas yang lengkap seperti KTP apalagi KK.
Sehingga kendala ini membuat bayi sulit diterima dalam fasilitas pelayanan yang disediakan pemerintah, sementara penyakitnya membutuhkan perawatan serius. Berkat usaha sekelompok warga dengan kegigihan bayi ini bisa dievakuasi dan dirawat di RSUD untuk mendapatkan hak sebagai warga miskin.
Berita Lainnya
Mengalami Kelainan Hati, Bayi Khairul Asbih Akhirnya Meninggal Dunia
25 April 2017 15:20 WIB
Masa jabatan berakhir, baliho Gubri pamit sapa masyarakat
17 February 2024 20:09 WIB
Gubri ajak masyarakat gunakan hak suara Pemilu 2024 dengan bijak
09 February 2024 20:52 WIB
SPAM untuk masyarakat Pekanbaru-Kampar segera beroperasi
23 May 2023 20:48 WIB
Gubri Syamsuar safari Ramadan ke Meranti dan beri bantuan tunai ke masyarakat
15 April 2023 21:41 WIB
Gubri Syamsuar minta masyarakat maksimalkan vaksinasi COVID-19
01 August 2022 13:43 WIB
Gubernur Riau gencarkan ajak Forkopimda dan masyarakat jadi Bapak Asuh Anak Stunting
13 July 2022 16:11 WIB
Ribuan masyarakat sambut sntusias Gubri dan Wagubri di Lapangan Bola Internasional Rohul
14 May 2022 16:34 WIB