Jembatan Kayu Koto Gasip-Siak Ancam Keselamatan Warga

id jembatan kayu, koto gasip-siak, ancam keselamatan warga

Jembatan Kayu Koto Gasip-Siak Ancam Keselamatan Warga

Siak (Antarariau.com) - Masyarakat Kampung Buatan Satu, Kecamatan Koto Gasip meminta pihak Pemerintah Kabupaten Siak, Riau untuk segera memperbaiki jembatan kayu penghubung desa yang kondisi papan lantainya sudah banyak berlubang.

Kerani atau Sekretaris Desa Buatan Satu, Kecamatan Koto Gasip, Kabupaten Siak, Junaida, Kamis mengatakan, jembatan Penyengat (terletak di dusun penyengat) yang kondisinya sudah rusak tersebut merupakan akses utama menghubungkan Desa Buantan Satu dengan Teluk Rimba.

"Tidak hanya masyarakat saja yang melewati jembatan itu, anak-anak sekolah dasar (SD) juga setiap pergi-pulang sekolah melewatinya," kata Junaida saat ditemui di Kantor Kampung Buatan Satu.

Dia mengatakan, kondisi jembatan tersebut sudah puluhan tahun lamanya, setiap kali lantai atau papan rapuh dan berlubang, masyarakat kedua desa diminta untuk bergotong royong memperbaikinya.

"Baru dua bulan yang lalu kami bergotong royong memperbaikinya, namun berapalah yang bisa dikerjakan, mencari kayu semakin sulit," sebutnya lagi.

Dia terangkan, pihaknya hanya ingin pemerintah kabupaten Siak menepati janjinya untuk memperbaiki dan menggantinya dengan besi pada April ini. Seperti yang disampaikan dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemukiman (PU-TARUKIM) pada Februari 2017.

"Dinas PU memang sudah turun ke sini pada awal tahun lalu, itu pun setelah masyarakat heboh-heboh lantaran masalah ini, Janjinya April ini bakal diperbaikinya. Sebelum diperbaiki bulan dua lalu, kondisi jembatan lebih parah lagi dari sekarang, lebih banyak lantai yang sudah lapuk dan bolong-bolong," jelasnya.

Jika saat ini kondisinya harus diperbaiki lagi, lanjutnya, maka gilirannya pihak desa Teluk Rimba yang memperbaiki. Sebab pada awal tahun ada perjanjian secara lisan, kedua desa harus secara bergantian.

"Sebenarnya jika jembatan itu dibiarkan saja, yang rugi itu masyarakat desa Teluk Rimba, sebab itu adalah jembatan satu-satunya untuk masuk ke desa sana, namun ini kan kewenangan pemerintah kabupaten Siak untuk memperbaikinya," katanya pula.

Jembatan tersebut memang terbuat dari tiang dan kerangka besi, namun lantai papan kayu sudah banyak yang lapuk, meskipun baru diganti pada Februari lalu. Serta banyak papan lantainya yang terbuat dari kayu sudah patah, lapuk dan berlubang.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, kondisi jembatan tersebut sudah rusak, yakni papan lantai banyak yang patah dan lapuk, bahkan beberapa diantaranya berlubang.

Anak-anak SD yang dijumpai melewati jembatan kayu tersebut selepas pulang sekolah, lebih memilih turun dari sepedanya dan memapahnya, lantaran ia takut tergelincir ke lubang lantai jembatan yang sudah berlubang.

Tiara (10), Fahrul (11), Siti (12), dan Ilham (11) mengaku lebih memilih turun dari sepedanya, dan mendorongnya hingga ke ujung jembatan.

"Sekolah kami tidak jauh dari jembatan ini, untuk melewatinya tidak takut, tapi kalau sepedanya dinaiki, takut tergelincir ke lantai berlubang," kata salah satu siswi SD sepulang sekolah.

Firdaus, salah seorang warga Desa Teluk Rimba mengatakan, jembatan itu merupakan "nyawa" bagi penduduk desanya. Dan apabila tidak kunjung diperbaiki, warga desa Teluk Rimba bisa terisolir, dan perekonomian masyarakat pun ikut mati.