Sidak Bersama BBPOM, Dinkes Pekanbaru Temukan Klinik Bidan Ilegal

id sidak bersama, bbpom dinkes, pekanbaru temukan, klinik bidan ilegal

Sidak Bersama BBPOM, Dinkes Pekanbaru Temukan Klinik Bidan Ilegal

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menemukan apotek dan klinik kebidanan ilegal saat melakukan inspeksi mendadak bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Kami menemukan satu apotek dan satu klinik yang beroperasi secara ilegal. Bahkan indikasi kuat ada penggunaan obat-obatan yang berbahaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Temuan tersebut merupakan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama BBPOM Pekanbaru sejak awal pekan ini.

Ia merincikan apotek yang tidak dilengkapi izin tersebut berada di Jalan Garuda Sakti. Sementara klinik kebidanan berlokasi di Jalan Lobak. Kedua sarana kesehatan itu ditemukan di Kecamatan Tampan.

Menurut Helda, apotek ilegal yang berada di Jalan Garuda Sakti juga diketahui tidak memiliki apoteker yang mengerti dan memahami obat-obatan. Selain itu, ternyata apotek tersebut juga membuka praktik kecantikan yang dilakukan oleh seorang bidan.

"Ini jelas sangat membahayakan karena praktik semacam itu harus dilakukan oleh ahli kecantikan," jelasnya.

Hal mengejutkan lain, petugas menemukan obat-obatan di apotek tersebut yang ternyata tidak memiliki izin edar dari BBPOM atau Dinas Kesehatan. Mayoritas obat-obatan berbahaya itu berasal dari negeri jiran Malaysia.

Namun Helda tidak menjelaskan berapa banyak obat-obatan yang disita tersebut.

Dia mengatakan bahwa obat-obatan itu kini berada di bawah pengawasan BBPOM Pekanbaru untuk diuji kandungannya.

Pascatemuan tersebut, tim akan membuat laporan resmi ke Kepolisian.

Helda menilai temuan tersebut kemungkinan besar ada unsur pidana sehingga perlu penyelidikan secara mendalam untuk mengungkap hal tersebut.

"Ini merupakan tindakan tegas mengingat banyaknya sarana kesehatan yang tumbuh di Kota Pekanbaru. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban," jelasnya.