Pekanbaru (Antarariau.com) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Nuzely Husnedi menyatakan kondisi bayi berusia tujuh bulan, Khairul Asbih, yang menderita kelainan hati kini mulai membaik.
"Kini Khairul Asbih lagi di observasi untuk melihat perkembangan seperti apa," kata Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Nuzelly Husnedi di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut dia, saat dirujuk ke RSUD Arifin Achmad kondisi bayi yang berasal dari keluarga miskin di Dusun Ampat Sukamaju Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kampar dalam kondisi parah.
"Kemarin lebih berat kondisinya, yang jelas sekarang membaik," tutur Nuzely.
Nuzelly menerangkan dalam observasi pihaknya melakukan pemantauan perkembangan setiap saat. Jika nantinya gangguan hati yang dialami Khairul Asbih bukan akibat sesuatu yang fatal misalkan hanya infeksi maka diperkirakan akan cepat pulih.
"Kita harapkan kalau memang infeksi saja Insya Allah dalam beberapa hari kedepan membaik," tutur dia pula.
Namun sambung pria berpostur tinggi besar ini jika hasil observasinya lain makan perlu perawatan intensif.
"Tetapi kalau ada kerusakan organnya nanti kita lihat seperti apa upayanya," tegas dia.
Terkait biaya pengobatan saat ditanyakan Dirut menyatakan RSUD hanya bertanggungjawab kepada pelayanan pasien. Semua ditanggung oleh lembaga yang menjamin kesehatan.
"Seperti data yang sudah kita lihat tadi ia dibiayai oleh Jamkesda,"ujarnya.
Memang diakuinya pada awalnya bayi malang ini belum terdaftar sebagai penerima layanan jaminan kesehatan apapun.
Namun setelah dibantu semua pihak adanya masalah administrasi yang berdampak kepada pelayanan sudah selesai.
"Karena ceklis pertama pasien adalah harus diketahui pasien ditanggung siapa. RS wajib menanyakan itu kepada keluarga apakah pasien bayar pribadi, BPJS, Jamkesda atau Jamkesmas dan perusahaan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan bayi malang berusia 7 bulan Khairul Asbih warga miskin asal Dusun Ampat Sukamaju Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar penderita kelainan hati terpaksa dirujuk ke RSUD Arifin Achmad karena kondisinya memburuk.
Bayi ini sejak sakit tidak pernah mendapatkan pengobatan yang pantas karena kemiskinan dan tidak lengkapnya identitas kependudukan orangtuanya.
"Sekarang pasien sudah dirawat di RSUD dan masalahnya sekarang sudah bisa diselesaikan," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai meninjau pasien yang di rawat di ruang PICU RSUD Ariifin Achmad, di Pekanbaru, Rabu (19/4).
Andi mengemukakan agar hal seperti ini tidak lagi terjadi kedepan dimana ada keluarga kurang mampu tidak memiliki akses dan data serta jaminan kesehatan di Riau, makanya perlu dilakukan koordinasi antara kabupaten/kota dan dinas kesehatan.
"Jadi memang ini perlu dilakukan koordinasi lagi harusnya hal-hal yang seperti ini sifatnya teknis itu bisa diselesaikan kabupaten/kota masing-masing,"tegas Andi.
Walau Andi menilai bagi pasien miskin seperti ini selagi tempat memadai di RSUD Arifin Achmad tetap bisa dilayani.
Berita Lainnya
Mengalami Kelainan Hati, Bayi Khairul Asbih Akhirnya Meninggal Dunia
25 April 2017 15:20 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB