Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 320 ibu-ibu asal Kota Pekanbaru ikut pemeriksaan kanker mulut rahim (serviks) gratis atau Inspeksi visual asam (IVA) tes di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru.
"Ini tanda dimulainya pencanangan program IVA tes atau deteksi dini kanker leher rahim di Riau," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir di Pekanbaru, Selasa.
Helda mengemukakan pemeriksaan kanker mulut rahim atau Inspeksi visual asam (IVA) tes ini merupakan upaya dini pencegahan terjadinya kanker serviks bagi kaum ibu.
Menurut dia, 320 ibu-ibu yang ikut pemeriksaan ini berasal dari seluruh Puskesmas di 12 kecamatan Pekanbaru.
"100 ibu dari wilayah kerja Puskemas rawat inap Sidomulyo, 50 dari rawat jalan, 50 dari Puskesmas Simpang Baru Tampan," terangnya.
Selanjutnya ada dari masing-masing Puskesmas 12 kecamatan Pekanbaru.
"Perwakilannya 10 orang tiap kecamatan," tuturnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat Pencanangan IVA tes di wilayah tersebut menyebutkan Pemprov sangat mendukung program ini, karena itu kesehatan kaum ibu perlu dijaga.
"Kami dan seluruh jajaran dinas kesehatan selalu berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan dasar," ucap Andi.
Melalui perbaikan fisik dan SDM Puskesmas yang ada, katanya, Pemprov saat ini konsen membantu Puskesmas demi kelengkapan peralatan dan SDM.
"Kita sangat menyadari Puskesmas ujung tombah pelayanan dasar," tambahnya.
Berdasarkan laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96 persen dan spesifitas 64-98 persen.
Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20 persen dan 92-97 persen.
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Pada pemeriksaan ini pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5 persen secara inspekulo.
Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5 persen akan merespon lebih cepat daripada larutan 3 persen.
Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia).
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB