Dinkes Riau Targetkan 268.000 Perempuan Daerah Setempat Ikut Pemeriksaan IVA

id dinkes riau, targetkan 268000, perempuan daerah, setempat ikut, pemeriksaan iva

Dinkes Riau Targetkan 268.000 Perempuan Daerah Setempat Ikut Pemeriksaan IVA

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menargetkan sebanyak 268.000 perempuan di wilayah setempat melakukan pemeriksaan kanker mulut rahim gratis atau Inspeksi visual asam (IVA) tes dalam kurun waktu 2017.

"Atau 30 persen dari total perempuan subur di Riau," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Selasa.

Mimi mengemukakan kanker mulut rahim menduduki peringkat dua sebagai pembunuh kaum wanita di Indonesia.

Dengan IVA tes, jelasnya ada upaya dini mendeteksi penyakit kanker leher mulut rahim di kalangan ibu Riau. Selain bisa cepat mencegah berkembangnya menjadi kanker serviks. Sehingga menekan kematian.

"Ini juga sudah program nasional yang dicanangkan dua tahun lalu secara nasional," urainya.

Mimi mencatat jumlah perempuan subur di Riau saat ini ada 865.000 jiwa. Dengan usia berkisar 30-50 tahun. Dari total tersebut minimal 30 persennya harus diperiksa kanker mulut rahim.

"Kami target 2017 ini 30 persen kaum ibu atau sekitar 268.000 jiwa ikut IVA tes," tuturnya.

Selanjutnya akan dilakukan tahun depan hingga seluruh perempuan subur atau ibu sudah bisa dicek kondisinya.

Ia menambahkan tentunya yang menjadi target utama adalah ibu yang berasal dari latar belakang kurang mampu. Walau tidak tertutup bagi mereka yang mampu karena pasti sudah secara mandiri memeriksakan kesehatan rutin ke dokter keluarga mereka.

Ia menyarankan hal ini setiap tahun dilakukan selama dua tahun berturut-turut. Selanjutnya jika tidak ada masalah maka harus tetap diulang pada tiga tahun kemudian.

Ia menilai perempuan yang beresiko kanker mulut rahim yakni yang melakukan aktifitas seksual terlalu dini, berganti pasangan, wanita perokok, sering mengkonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, perempuan yang melahirkan anak lebih dari tiga, menggunakan obat KB lebih dari lima tahun dan sebagainya.

"Memang ada vaksin serviks tetapi mahal, makanya jika sejak dini dideteksi bisa cepat diobati. Kebanyakan ketahuan setelah stadium empat sulit terselamatkan," tegasnya.

Selanjutnya Mimi menambahkan jika nanti dalam proses IVA tes didiaknosa ada gejala kanker maka sang ibu akan dilanjutkan pemeriksaannya ke Rumah Sakit. Dengan cara disarankan menjadi anggota BPJS.

"Maka kami sarankan semua ibu harus pro aktif ikut IVA tes," katanya menambahkan.