Pengunjung Wisata ALam Inhu Harus Bayar Uang Kebersihan Rp300 Ribu!!!

id pengunjung wisata, alam inhu, harus bayar, uang kebersihan, rp300 ribu

Rengat (Antarariau.com) - Pengunjung objek wisata alam Lirik di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, mengeluhkan ada puntutan uang kebersihan oleh petugas ditempat itu karena dinilai sangat memberatkan.

" Kami sangat kesal, dana yang diminta Rp300 ribu itu tidak masuk akal," kata Ketua LSM Komunitas Pemberantas Korupsi (KPK) Indragiri Hulu Johansen Simanjuntak ikut dalam rombongan di Rengat, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini banyak yang menilai wisata alam diwilayah tersebut sangat asri dan nyaman, karena itu bersepakat rombongan pengunjung dari salah satu perkumpulan sosial berekreasi ketempat tersebut, setelah menikmati alamnya sangat dikejutkan ada pungutan liar yang dengan motif dana kebersihan.

Pengunjung awalnya menduga wilayah objek wisata yang disebut sebagai program Corporate Sosialcibility Respon (CSR) Pertamina EP Lirik bisa dinikmati gratis karena selama ini digadang-gadangkan sebagai fasilitas umum untuk rekreasi keluarga sebagai bentuk kepedulian perusahaan.

"Dengan dipaksa petugas untuk membayar Rp300 ribu membuat suasana menjadi tegang," sebutnya.

Padahal perkumpulan sosial tersebut, ketika usai melakukan kegiatan bersantai di lokasi WA Lirik langsung membersihkan sampah - sampah yang berserakan, dikumpulkan dimasukan kedalam tongsampah yang sudah di sediakan pihak WA Pertamina Lirik.

" Bukankah itu untuk umum, kenapa masih ada biaya," tegasnya.

Menurutnya, disaat terjadi adu mulut masyalah pungutan biaya itu, secara tiba-tiba muncul seseorang dengan ciri-ciri tinggi, kulit hitam, rambut ikal berparasakan orang india, dia marah dengan nada tinggi mengatakan silahkan tidak bayar tapi jangan datang lagi ketempat ini.

" Saya melihat kondisi pertengkaran itu, merasa disolimi," tegasnya.

Johansen kepada petugas tersebut mengatakan, fasilitas milik WA Pertamina Lirik adalah biaya yang dibuat dari CSR Pertamina lirik, dimana biaya-biaya tersebut ingklut termasuk untuk perawatan dan gaji petugas WA Liirik, biaya apalagi, pungutan sampai Rp300 ribu, parkir tak masalah saya bayar juga tadi Rp500 ribu.

PT Pertamina lirik berkaitan dengan persoalan adanya pungutan liar diwilayah objek wisata tersebut belum dapat dihubungi.

Salah satu warga Indragiri Hulu FZ mengatakan, obejk wisata yang dibangun oleh perusahaan BUMN tersebut aneh, program CSR yang digulirkan hanya menghabiskan dana dengan alasan untuk masyarakat tetapi nyatanya warga dipungut biaya.

" Perusahaan itu terkesan sangat arogansi, kurang ada rasa kepedulian terhadap lingkungan," tegasnya.

Sejumlah pihak meminta Direktur Pertamina Pusat segera menggantikan managemen perusahaan tersebut untuk wilayah Lirik Indragiri Hulu.