Puluhan Murid TK-SD Di Meranti Ikut Simulasi Padamkan Kebakaran

id puluhan murid, tk-sd di, meranti ikut, simulasi padamkan kebakaran

Puluhan Murid TK-SD Di Meranti Ikut Simulasi Padamkan Kebakaran

Selatpanjang (Antarariau.com) - Sebanyak 40 orang murid Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, melakukan simulasi pemadaman kebakaran, Rabu.

"Ini simulasi yang perlu kita budayakan sejak dini kepada pelajar, agar bagaimana masyarakat siap-siaga dalam menghadapi segala bencana yang terjadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Meranti Edi Afrizal.

BPBD Meranti melakukan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan bagi sejumlah pelajar di Aula SMUN 1 Tebing Tinggi.

Edi menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Meranti sedang menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan bagi sejumlah pelajar, tokoh, perusahaan, perbankan dan masyarakat di wilayah setempat sempena persiapan pencanangan Hari Kesiap-siagaan Bencana Nasional yang jatuh pada 26 April 2017 yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Usai sosialisasi peserta para pelajar TK, SD dan SMU, serta masyarakat lainnya dengan total 100 lebih disuguhi simulasi tentang penanggulangan dan segala hal yang dapat dilakukan jika bencana kebakaran terjadi.

"Diawali dengan bunyi sirine pemberitahuan bencana kemudian masyarakat digiring untuk mengambil jalur evakuasi yang aman sehingga terhindar dari resiko bencana," urainya.

Pelajar SMU dan masyarakat serta pelajar TK dan SD di suruh ambil bagian dalam perannya untuk memadaman api.

"Sebanyak 20 orang murid TK dan 20 orang murid SD ini sudah dilatih, dipersenjatai layaknya petugas pemadaman, lengkap dengan baju, sepatu serta selang air," tuturnya pula.

Lanjut dia dalam simulasi itu juga dibuat tong yang menjadi objek kebakaran selanjutnya pelajar TK dan SD ini berupaya memadamkan api dengan menggunakan selang persis seperti yang digunakan petugas pemadam sebenarnya.

"Para pelajar tampak gembira dan menikmati simulasi ini dan dapat melaksanakan pemadaman kebakaran dengan sangat baik," tambahnya.

Menurut dia lagi data dari hasil survei kesiap-siagaan diri menempati persentasi tertinggi dalam mengantisipasi sebuah bencana yakni 35 persen, yang kedua adalah keluarga 31 persen sisanya dari tetangga, orang sekitar dan Tim SAR yang selama ini dinilai paling berpengaruh justru hanya berkisar 1,7 persen saja.

"Kegiatan ini juga dilakukan serentak di Indonesia, diharapkan melalui ini berbagai resiko yang ditimbulkan akibat bencana dapat diantisipasi sesuai dengan tema yang diusung yakni "siap untuk selamat," katanya lagi menambahkan.

Sementara itu menurut Staf Ahli Bupati Meranti Askandar Askar melalui kegiatan itu Pemerintah Daerah Kepulauan berupaya membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan.

Hal ini sesuai dengan kondisi geografis daerah dimana sebagian kawasan hutannya terdiri dari gambut yang berpotensi besar terjadi kebakaran.

Askandar menjelaskan pencanangan hari kesiap-siagaan bencana Nasional yang jatuh pada tanggal 26 April 2017 ini, merupakan bentuk peringatan 10 tahun disahkannya UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

"Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap resiko bencana serta kesadaran dan kesiap-siagaan menghadapi bencana," kata Askandar.

Ia menyebutkan dalam kegiatan itu peserta yang terdiri dari pelajar TK, SD dan SMU serta masyarakat diberikan pengetahuan kesiap-siagaan bencana sehingga lebih waspada dan siap menanggulangi bencana yang terjadi di Kepulauan Meranti.

"Dengan begitu bencana kebakaran dan lainnya yang berpotensi menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian materi serta kerusakan lingkungan dapat diminimalisir. Sehingga tidak menjadi penghambat pembangunan daerah," tegasnya.