Beijing (Antarariau.com) - WeChat telah digunakan sebagai sarana komunikasi sejak lama dan berkembang menjadi salah satu gaya hidup yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, demikian hasil survei Penguin Intelligence mengenai media sosial yang digandrungi mayoritas warga China itu.
Pada 2016, sepertiga dari 889 juta pengguna aktif bulanan WeChat telah menghabiskan waktu empat jam lebih per hari untuk aplikasi yang dikembangkan Tencent Holdings Limited itu.
Saat ini rata-rata waktu harian yang dihabiskan untuk WeChat telah mencapai 66 menit, melampaui waktu harian untuk Facebook yang hanya 50 menit, demikian survei yang dipublikasikan Harian Rakyat di Beijing itu, Kamis.
WeChat menjadi lebih familiar dibandingkan sebelumnya karena merambah semua aspek kehidupan mulai dari alat pembayaran hingga asupan pemberitaan.
Hampir semua sistem pembayaran di China saat ini menggunakan WeChat pada telepon seluler, termasuk gerai-gerai bertaraf internasional menggunakannya sebagai alat transaksi dengan masyarakat setempat.
Sekitar 92 persen responden mengaku lebih menyukai pembayaran menggunakan ponsel dari pada pembayaran tunai atau kartu kredit saat berbelanja di toko-toko swalayan.
Cepat, nyaman, dan tidak perlu repot-repot membawa uang tunai merupakan tiga alasan terbesar penggunaan "mobile wallet" itu untuk pembelian tiket bioskop dan pembayaran kebutuhan lainnya.
WeChat juga telah mengubah perilaku masyarakat dalam mendapatkan informasi. Akun publik WeChat yang memungkinkan perusahaan media, industri blogger, dan lainnya memasok kandungan informasi secara cepat telah menjadi daya tarik tersendiri.
Hampir 60 persen pengguna WeChat bersedia memberikan kiat-kiat kandungan pesan yang bagus. Sekitar 45 persen dari pengguna WeChat memiliki lebih dari 200 kontak, naik dari beberapa tahun sebelumnya yang hanya 10 persen.
Lebih dari 80 persen mampu menyelesaikan pekerjaan kantornya melalui WeChat mulai dari memindahkan file dan mengoordinasikan tugas hingga berkomunikasi secara visual dan melakukan transaksi.
"Aplikasi super all in one ini telah mengubah kehidupan saya secara drastis. Saat dalam antrean pemesanan kopi, saya tidak melihat seorang pun pembeli membawa dompet, mereka malah membawa ponsel," kata Fred Wellington, seorang auditor berkebangsaan Australia yang bekerja di Shanghai.
Tahun lalu, pengguna WeChat telah membantu pendapatan sektor informasi senilai 174,3 miliar yuan (Rp337,28 miliar) dan menyerap 18,8 juta tenaga kerja, demikian penelitian Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China yang dirilis awal bulan ini.
Aplikasi ponsel saat ini telah meningkatkan pelayanan melalui integrasi sistem pembayaran dengan model pelayanan masyarakat, kata Sekretaris Jenderal Internet Society, China, Lu Wei.
Hanya dengan menunjukkan barcode pada ponsel, para pengguna WeChat sudah bisa membayar pajak, denda pelanggaran lalu lintas, dan biaya perawatan kesehatan.
Menurut data China Internet Plus dan Indeks Ekonomi Digital yang dipublikasikan pada bulan ini, ekonomi digital berbasis internet telah memberikan kontribusi sekitar 30,6 persen pada PDB China tahun 2016.
Berita Lainnya
Amerika Serikat larang TikTok dan WeChat ada di toko aplikasi mulai akhir pekan ini
19 September 2020 12:21 WIB
India boikot China, blokir 59 aplikasi seluler termasuk TikTok, WeChat dan aplikasi lainnya
30 June 2020 11:12 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB