Novanto: Pemerintah Perlu Evaluasi Konsep Pembinaan Narapidana

id novanto pemerintah, perlu evaluasi, konsep pembinaan narapidana

Novanto: Pemerintah Perlu Evaluasi Konsep Pembinaan Narapidana

Jakarta, (Antarariau.com) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan peristiwa kaburnya sekitar 200 orang tahanan dari rumah tahanan (rutan) Pekanbaru menyadarkan semua pihak terkait untuk mengevaluasi konsep pembinaan terhadap tahanan dan narapidana.

"Kejadian kaburnya tahanan dari rutan Pekanbaru ini menambah persoalan yang harus dibenahi penyelenggara negara," kata Setya Novanto melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Novanto, peristiwa kaburnya tahanan dari rutan Pekanbaru bukanlah peristiwa yang pertama.

Sumber masalah dari persoalan ini rata-rata adalah karena tidak seimbangnya perbandingan antara warga binaan di rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan petugas sipir.

"Bahkan, hampir semua rutan dan lapas telah melebihi kapasitas. Di rutan Pekanbaru, petugas sipirnya hanya puluhan orang tapi tahanan yang harus diawasi lebih dari 1.000 orang," katanya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, di berbagai daerah di Indonesia, persoalan yang sama yakni kaburnya tahanan dari rutan serta narapidana dari lapas pernah terjadi, sehingga tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut dapat terulang lagi.

Peristiwa yang terjadi di rutan Pekanbaru pada Jumat (5/5) kemaren, kata dia, membuat prihatin, sehingga perlu dicarikan jalan keluar bersama untuk mengatasi persoalan di rutan dan lapas, sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dan keuangan negara.

"Banyak analisa dari para pihak, mulai dari pentingnya penambahan kapasitas, penambahan personil, hingga merumuskan sistem pembinaan yang mampu mengakomodasi dan menyeimbangkan kebutuhan di rutan dan lapas," katanya.

Menurut Novanto, apapun solusinya, dirinya memandang sudah saatnya sistem pembinaan terhadap warga binaan dirumuskan bersama.

Menyikapi persoalan kaburnya tahanan ini, kata dia, tidak bisa hanya menyalahkan petugas di rutan, lapas, apalagi menimpakan kesalahan kepada para tahanan dan narapidana.

"Dalam evaluasi sistem pembinaan, berbagai aspek harus menjadi pertimbangan untuk diperbaiki," katanya.

Novanto juga mengapresiasi langkah sigap aparat kepolisian, TNI, Pemerintah, serta masyarakat yang membantu mengembalikan tahanan ke dalam rutan, sekaligus mencari solusi yang cepat, efektif, dan efesien dari berbagai sudut pandang.