Hati-Hati, Kelompok Radikal Mulai Mengincar Remaja Sebagai Kader

id hati-hati kelompok, radikal mulai, mengincar remaja, sebagai kader

Hati-Hati, Kelompok Radikal Mulai Mengincar Remaja Sebagai Kader

Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua TP-PKK Provinsi Riau menyebutkan perkembangan teknologi informasi tidak selalu berdampak positif bagi tumbuh kembang dan perlindungan anak sebab dapat menimbulkan fenomena sosial yang menyeret anak pada sikap individual atau radikal.

"Fenomena sosial yang serius dan sangat mengkhawatirkan adalah bahwa anak-anak remaja mulai menjadi sasaran pengkaderan kelompok-kelompok radikal yang tidak sejalan dengan upaya memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata ketua TP-PKK Provinsi Riau Sisilita Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Senin.

Bahkan, lanjutnya, dalam situasi tertentu tidak tertutup kemungkinan bahwa anak-anak menjadi sasaran kelompok radikal, karena dalam periode emas pertumbuhan anak dipercaya para pakar sebagai masa mencari jati diri dan kepribadian, sehingga dapat berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental dan sosial.

"Saat ini semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme pada anak-anak cenderung menurun, nilai-nilai luhur budaya bangsa, seperti pola hidup gotong royong, toleransi, kebersamaan, bangga pada kebhinekaan, serta keragaman suku dan budaya bangsa berubah menjadi pola hidup individual, primordial, konsumtif dan di berbagai wilayah sampai pada tingkat anarkis," paparnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, lanjutnya, pemerintah Provinsi Riau sejak tahun 2011 telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kebijakan partisipasi anak sebagai perwujudan dari amanah Undang-Undang Perlindungan Anak, khususnya Pasal 4, dimana disebutkan bahwa "Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya".

"Dan salah satu wujud dari komitmen itu, salah satunya adalah melalui pembentukan Forum Anak Riau, yang pada saat ini akan memilih kepengurusan baru untuk periode 2017-2019," katanya.