Jakarta (Antarariau.com) - Pusat Kajian Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia menemukan fakta-fakta menarik tetang aplikasi on demand untuk transportasi online, salah satunya perempuan adalah pemesan terbanyak transportasi online.
"Karena rasa aman dan nyaman," kata peneliti utama Puskakom UI Alfindra Primaldhi, saat pemaparan hasil survei mereka di Jakarta, Senin.
Konsumen pengguna aplikasi on demand berjumlah 69 persen dari total peserta survei 4.048 orang, sedangkan laki-laki di angka 31 persen.
Menurut data Puskakom UI, para konsumen merasa aman (95 persen) dan nyaman (98 persen) ketika menggunakan transportasi berbasis aplikasi, antara lain karena mengetahui identitas pengemudi dan rute terlacak.
Rata-rata pengguna aplikasi berada pada usia produktif, yaitu 20 tahunan (56 persen) dan 30an (28 persen), dengan mayoritas tingkat pendidikan S1 (54 persen).
Hampir seluruh konsumen yang disurvei, 91 persen, menyatakan produktivitas mereka meningkat karena ada aplikasi on demand, namun Puskakom UI tidak merinci bentuk peningkatan tersebut.
Kebutuhan konsumen terhadap layanan transportasi berbasis dalam jaringan cukup tinggi, yaitu 83 persen untuk ojek dan 50 persen untuk roda empat.
Selebihnya, mereka menggunakan jasa transportasi online untuk memesan makanan (69 persen) dan mengirim barang (35 persen).
Survei Puskakom UI ini merupakan studi kasus terhadap Go-Jek melalui kuesioner yang dikirim ke peserta secara acak pada 6-11 April lalu, yaitu mitra Go-Ride 3.212 orang, mitra Go-Car 2.801 orang dan pelanggan yang aktif selama tiga bulan terakhir.
Berdasarkan survei ini, kebanyakan mitra pengemudi mereka adalah laki-laki (Go-Ride 99 persen, Go-Car 98 persen) berusia lebih dari 35 tahun (Go-Ride 69 persen, Go-Car 64 persen).
Kebanyakan pengemudi adalah tulang punggung keluarga (Go-Car 95 persen, Go-Ride 97 persen), dengan jumlah tanggungan 2 hingga 4 orang.
Mereka menjadi pengemudi secara penuh waktu (Go-Car 68 persen, Go-Ride 87 persen), sebelumnya bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan (33 persen) dan pegawai swasta (32 persen).
Berita Lainnya
Kemarin, empat menteri hadir di MK hingga alasan MK tak panggil Presiden Jokowi
06 April 2024 12:52 WIB
Ini alasan aktor Reza Rahadian tertarik bermain film horor "Siksa Kubur"
14 March 2024 12:15 WIB
Pengamat politik sebut malas ke TPS jadi alasan pemilih pemula tak "nyoblos"
12 February 2024 16:43 WIB
Ini alasan Pertamina tak naikkan harga BBM bulan ini
04 February 2024 19:37 WIB
Eunchae LE SSERAFIM dikabarkan akan absen siaran "Music Bank" karena alasan kesehatan
02 February 2024 11:19 WIB
Inilah alasan mengapa lipatan tubuh tidak boleh diberi pelembab
01 February 2024 12:18 WIB
Berikut alasan beli mobil lebih baik di akhir tahun hingga besaran diskonnya
22 December 2023 17:01 WIB
Tiga aktor ini tak temukan alasan untuk menolak tawaran di "Heartbreak Motel"
07 December 2023 10:04 WIB