Pemkab Inhil Upayakan Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme

id pemkab inhil, upayakan pencegahan, penyebaran paham radikalisme

Pemkab Inhil Upayakan Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme

Tembilahan (Antarariau.com) - Kepala Kesbangpol Inhil, Darussalam mengingatkan pentingnya pelaksanaan sosialisasi bahaya terorisme, dalam rangka menyelaraskan pemahaman dan wawasan guna mewujudkan persamaan persepsi dan gerak dalam menghadapi terorisme dan radikalisme.

Bertempat di Hotel Grand Tembilahan, Selasa, sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bahaya terorisme tahun 2017 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Riau dilakukan sebagai antisipasi menghadapi potensi konflik yang dapat membahayakan daerah maupun negara.

"Menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat dan mendasar, bangsa indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan dalam negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang antara lain dalam bentuk gerakan separatisme, gerakan radikal kanan dan kiri, dan juga terorisme," ujar Darussalam.

Ia mengatakan, sebagaimana kita ketahui keberadaan terorisme di indonesia merupakan kejahatan bersifat lintas negara, terorganisir dan mempunyai jaringan luas yang mengancam perdamaian, keamanan daerah, nasional maupun internasional.

Kondisi ini, kata dia, sangat nyata dan serius membahayakan keamanan, dengan kondisi tersebut, penanganan serius secara terpusat, terpadu dan terkoordinasi dengan semua elemen masyarakat di semua lini harus dimulai sejak dini.

Oleh karena itu, diperlukan usaha penyuluhan kepada seluruh komponen bangsa agar memiliki pemahaman dan sikap serta kemampuan untuk mengantisipasi dan mencegah terorisme dan radikalisme tersebut.

"Radikalisme dan terorisme merupakan isu aktual yang menjadi problematika bangsa karena itu perlu secara arif dan bijaksana mengkaji, merumuskan dan memecahkan masalah ini karena dengan kuatnya komitmen pribadi, komitmen organisasi serta komitmen institusi, kita semua mampu mencapai apa yang kita inginkan termasuk mencegah radikalisme dan menangkal isu terorisme tersebut.

Terorisme juga merupakan kejahatan yang tidak bisa ditolerir, tindakan yang tidak berprikemanusiaan, jauh dari peradaban manusia modern bahkan kebudayaan kita, yang merusak ketenteraman sosial, keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat dan bernegara, serta juga menghambat peningkatan dan pembangunan di bidang ekonomi.

Pengetahuan mengenai terorisme baik mengenai bentuk aksi, rekruitmen pelaku, organisasi dan jaringan serta modus operandinya pada gilirannya akan mempermudah penggalangan partisipasi masyarakat dalam menutup ruang geraknya serta pencegahan aksi tersebut.

"Riau sebagai salah satu provinsi yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan memiliki letak yang strategis yang berbatasan langsung dengan negara asing. hal itu menjadikan riau pusat perhatian dan daya tarik tersendiri untuk dijadikan tempat berkunjung dan mencari nafkah. disamping itu, riau juga cenderung mempunyai potensi konflik yang lebih tinggi.

"Hal ini juga perlu kita waspadai di daerah kita ini, dimana kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki wilayah berupa pulau-pulau yang bisa dijadikan tempat bersembunyi dan jalur masuknya para pelaku terorisme," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, keadaan yang seperti ini seyogyanya membuat kita lebih waspada akan timbulnya dampak-dampak negatif yang nyata akan merugikan bangsa indonesia khususnya Riau dan Indragiri Hilir ni.

Tingkat urbanisasi yang tinggi, rendahnya komunikasi sosial serta kegiatan masyarakat yang sangat kompleks menjadi hal yang kondusif bagi tumbuh kembangnya gerakan-gerakan yang mengusik keamanan dan ketertiban negara yang akhir-akhir ini kerap terjadi. seperti isu terorisme dan yang saat ini sangat marak hingga meresahkan, yakni gerakan negara islam indonesia (nii).

"Saya berharap dan meminta komponen pemerintah daerah dan masyarakat untuk saling bahu-membahu secara sinergis dan berkesinambungan. dengan demikian hal-hal negatif yang berpotensi muncul dapat dieliminasi bahkan hilang dari kehidupan sosial di masyarakat," ucapnya.

Kata kuncinya adalah kolaborasi sinergis baik dalam internal organisasi maupun sesama masyarakat, karena itu hal ini perlu kita bangun terus dengan peningkatan rasa kebersamaan dan kolaborasi lintas sektoral, agama, etnis, suku dan ras seperti yang selama ini sudah dilaksanakan, dengan demikian maka Riau dan Inhil khususnya akan menjadi daerah yang aman selamanya. (ADV)

Oleh: Adriah Akil