Tokoh Lingkungan Hutan Adat Suku Talang Mamak Meninggal Dunia

id tokoh lingkungan, hutan adat, suku talang, mamak meninggal dunia

Tokoh Lingkungan Hutan Adat Suku Talang Mamak Meninggal Dunia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Patih Laman, tokoh adat Suku Talang Mamak yang tinggal di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan selama hidupnya mengabdi mempertahankan kawasan hutan Provinsi Riau dari penjarahan, tutup usia.

Almarhum menghembuskan nafas terkhirnya pada usia 107 tahun, Rabu malam (10/5) pukul 19.10 WIB di kediaman anaknya di Talang Durian Cacar, Desa Sei Ekok, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

"Beliau sudah lama mengeluh sakit. Namanya sakit orang tua," kata Gilung, juru bicara keluarga Patih Laman dihubungi Antara dari Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan saat ini kondisi di rumah duka masih cukup ramai. Masyarakat adat masih terus berdatangan ke rumah duka mengingat almarhum merupakan tetua bagi Suku Talang Mamak.

"Ramainya datuk (tetua) kan tidak seperti masyarakat banyak. (Biasanya) sampai tujuh hari masih berkumpul," ujarnya.

Alhmarhum yang sebelum wafat pernah mendapat penghargaan Kalpataru pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri, 2003 silam itu meninggalkan empat orang anak. Sementara istrinya telah tutup usia terlebih dahulu.

Patih Laman merupakan tokoh yang cukup disegani di lingkungan masyarakat adat Talang Mamak. Patih sendiri merupakan gelar tertinggi bagi suku Talang Mamak, sementara nama asli almarhum adalah Laman.

Sebagai tokoh adat, Patih Laman mendapat sejumlah pengakuan dunia internasional dalam mempertahankan kawasan hutan TNBT, karena terus melawan penjarah kawasan hutan sejak Orde Baru.

Penghargaan Kalpataru yang diperoleh Patih Laman karena almarhum dinilai berhasil menjaga kelestarian hutan Panguanan dan Panyabungan di Indragiri Hulu dengan kearifan lokal masyarakat Talang Mamak. Hutan tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat Talang Mamak yang bermukim di Desa Sungai Ekok, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu.

Selain itu, Patih Laman juga pernah mendapatkan penghargaan bertaraf internasional dari WWF Internasional di Kinabalu, Malaysia pada 1999.**